BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Senin, 12 Agustus 2019

Niat yang Lurus, Hati yang Tulus


Dalam kehidupan sehari-hari tak luput dari berbagai aktivitas yang dilakukan secara rutin maupun kegiatan dan aktivitas yang dilakukan secara tidak terduga (mendadak ). Hasilnya pun juga tidak bisa di pastikan dipastikan secara merinci baik itu kegiatan yang di rencanakan sekompleks mungkin., karena pada kenyataannya setiap kejadian tidak bisa di perkirakan terlebih dahulu bagaimana akhirnya.

Bagaimana sebuah aktivitas akan melajur pada hasil yang diinginkan adalah dengan meluruskan niat yang baik. Hal ini sangat diperlukan agar apapun yang dilakukan untuk menuai hasil yang diharapkan adalah benar-benar tulus dilakukan dan untuk tujuan bersama tidak hanya diri sendiri. apapun aktivitasnya apabila dilandaskan pada niat yang tukus maka hasilnya akan mengikuti

Sangat dibutuhkan sebuah niat yang baik dan lurus, tetapi tidak hanya niat saja yang diperlukan agar mendatangkan manfaat bagi semua orang adalah dengan menuangkan usaha sebaik mungkin untuk merampungkan sebuah pekerjaan.

Keutamaan sebuah niat terdapat dalam sebuah hadis dari Umar Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallu'alaihi wa sallam " Amal itu tergantung niatnya, Dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya sesuai ke mana ia hijrah". (HR. Bukhori, Muslim, dan empat imam ahli hadis)

Sangat jelas bagi umat muslim bahwa hadis tersebut adalah benar adanya. karena sebuah pekerjaan apabila terbesit niat jahat/buruk maka akan juga menghasilkan sebuah hasil yang tidak diharapkan. semakin baik niat seseorang dalam menjalankan sebuah aktivitas, kegiatan maupun pekerjaan maka semakin besar juga ganjaran pahala yang di dapatkan, dan sebaliknya apabila didalamnya terkandung hal yang direncanakan tidak baik maka hasilnya juga akan mengarah pada sesuatu yang merugikan diri sendiri tentunya dan bisa merugikan orang lain yang terlibat didalamnya.
Seorang pendidik juga harus dibekali dengan niat yang lurus serta hati yang tulus agar ilmu yang diajarkan kepada anak-anak didik tersalurkan dengan baik, baik kedalam pikirannya maupun hatinya. Menjadi seorang pendidik tidak lain adalah ladang pahala yang bisa di panen, bagaimana tidak, satu niat yang lurus untuk mengajarkan ilmu kepada anak-anak yang tidak hanya satu orang tetapi beberapa anak maupun banyak anak tentunya tidak terhitung berapa pahala yang terkumpul.

Di Sekolah Islam Terpadu Robbani Ogan Ilir, semua guru dan tenaga pendidik dibekali dengan niat yang lurus untuk mengajarkan anak-anak didik dengan ilmu yang bermanfaat nantinya baik didunia maupun di akhirat. Dengan hati yang tulus mengajarkan anak-anak dari titik terendah dalam sebuah pemahaman kepada tingkat yang diharapkan guru, orang tua, maupun lingkungan sekitarnya. Sehingga anak akan terbentuk menjadi seseorang yang tidak hanya pandai dalam hal akademik tetapi juga pandai dalam hal kerohanian. Hal ini yang sangat dibutuhkan untuk menjadi anak-anak penerus tahta negara maupun agama.

By: Siti Juleha
(Staff Yayasan Robbani Ogan Ilir)

Posting Komentar