BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Rabu, 14 Agustus 2019

Karakter yang Baik

Seorang ahli pendidik mengatakan bahwa orangtua berperan 70% dalam proses membentuk pola perilaku anak. Jika orangtua tidak melakukan perannya dengan baik, lingkunganlah yang mengambil peran 70% tadi. Jadi betapa beratnya tantangan orangtua saat ini yang harus berjuang berebut peran dengan lingkungannya.
    Beberapa penelitian di 10 tahun belakangan menemukan bahwa anak yang memiliki karakter kuat dan positif, memiliki kemungkinan sukses di Pendidikan dan pekerjaan yang lebih besar.
Berkembang dari era digital saat ini, maka di prediksi masa depan nanti akan lebih kompetitif dan menantang, di tandai dengan adanya perubahan yang cepat serta dinamis. Maka hanya memiliki keterampilan saja tidaklah cukup. Resiliensi merupakan salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh si anak untuk membantunya siap menghadapi tantangan masa depan. Resilien adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi kegagalan sebagai kesempatan belajar dan mampu untuk membangkitkan dirinya kembali untuk terus mencoba.
    Sementara menurut penelitian, lingkungan merupakan factor pembentuk terbesar ketiga terhadap pola perilaku anak setelah orangtua dan guru. Lingkungan akan menjadi factor pembentuk perilaku pertama manakala orangtua dan guru tidak lagi berperan secara efektif.
    Maka dari itu perlunya orangtua memilih lingkungan yang kondusif bagi anaknya, baik dilingkungan rumah dan sekolah.
Pearson&Nicholson(2000) mengatakan bahwa di milikinya karakter yang baik dan positif akan menghubungkan 3 aspek dalam hidup anak, yaitu dirinya sendiri, orang lain, dan komunitas/masyarakat luas. Dengan dirinya sendiri, si anak yang memiliki karakter positif dapat menunjukkan perilaku mandiri, gigih, dan banyak akal. Sedangkan dengan orang lain dan masyarakat luas, si Kecil yang memiliki karakter positif seperti berani dan adaptif terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.
Apakah mengembangkan keterampilan dan karakter anak yang resilien dapat dilakukan sejak anak usia dini? Tentu saja IYA! Pembentukan karakter justru menjadi dasar dari proses tumbuh kembang anak, terutama dalam menguasai keterampilan-keterampilan hidup lainnya. Melalui pembentukan karakter, si Kecil akan mengembangkan rasa percaya diri, keberanian, pantang menyerah, gigih, di mana hal tersebut akan membantu si Kecil untuk mau terus belajar dan mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi ketika ia belajar keterampilan tertentu di sekolah (Meiners,2015)
Karakter baik bisa di bentuk dan di ciptakan tentu dengan disiplin dan komitmen untuk terus melakukannya sampai akhirnya terbiasa dan menjadi kebiasaan yang tidak perlu di ingatkan lagi. Dan di perlukan teladan dari orang tua karena anak-anak adalah sang peniru ulung.
Kuncinya 3M, seperti kata Aa gym “ mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang”
Dan itu semua bisa tercipta tentu dengan kerjasama antara orangtua dan guru. Dengan membiasakan disiplin diri sedari kecil. Harapannya adalah agar anak-anak yang sudah terbiasa dengan perilaku baik di sekolah maupun di rumah akan membawa perilakunya terhadap lingkungan sekitarnya sehingga terciptalah lingkungan yang kondusif dan disiplin.
“Kita tidakperlumenjadioranghebatterlebihdahuluuntukmelakukanhal-hal yang hebat”

By. Wuri Relistiani
( Kepala Sekolah SDIT Robbani Ogan Ilir)

Posting Komentar