BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Senin, 30 September 2019

Pendidikan Karakter dan Parenting "Upgrading SDM Robbani" Resume Terbaik

Nama : Rismayani Angelina, S.Pd

PENDIDIKAN KARAKTER “(Ust Kemas Moh. Ade Isnaeni, ST, MT.)”

1. Menjadi pribadi yang berakhlak. Dalam diri individu menjadi pribadi yang berakhlak memiliki beberapa kaakteristik diantaranya; berbicara yang baik saja, pembicaraan yang baik bercirikan isinya; bermanfaat, mengandung kebijakan, membuat senang pendegarnya, atau tidak menyakiti orang lain. Selalu lebih optimis dan berfikir positif, berusaha untuk berempati, selalu menghormati orang lain, berusahalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, mendekati diri, dan selalu memaafkan dan minta maaf.

2. Berkepribadian. Selalu bersikap ramah ‘senyum termasuk sedekah. Dibalik senyum yang ikhlas akan ada kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Rendah hati, berempati, senang membantu sesama, jadi pendengar yang baik, bersikap sopan, jadilah sosok humoris, bisa dipercaya, selalu menghargai orang lain.
Pribadi yang menarik selalu dekat dengan kebaikan. Untuk menjadi pribadi yang menarik, selalu berbuat kebaikan dalam segala kondisi dan situasi.

3. Cerdas kognitif.          Pembentukan karakter
Rumah
Sekolah
Lingkungan
Memiliki nilai fitrah          dan berkarakter
Diterapkan         berdasarkan kurikulum yang ada         dan di biasakan menjadi karakter
Ide, rancangan yang tersusun dalam pikiran 
Pemikiran, mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan. Kegiatan seseorang mencermati suatu pengetahuan yang telah ada dengan menggunakan akalnya untuk mendapatkan atau mengeluarkan pengetahuan yang baru atau yang lain.  
Kemauan, merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu hal dalam kehidupan  nyata, dan juga merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri. 
dan niat terus berulang-ulang, ketika semua telah dikerjakan dan dilakukan teruslah di ulang agar melekat di dalam diri dan dalam otak.
Potensi anak harus dicari, akhlak dan kepibadian berjalan akan muncul.
Pendidikan berkarakter : upaya guru dengan berbagai sudut macam cara. Pendidikan berkarakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan berkarakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.


“PARENTING”(Sughesti Wulandari, S.Pd)”

Kesalahan-kesalahan guru saat mengajar;
1. Duduk di atas meja saat mengajar, merupakan prilaku yang tidak sopan dan santun ketika seorang pendidik di saat mengajar duduk di atas meja, tentunya anak-anak cenderung seiring berjalannya waktu akan meniru apa yang dilakukan sama guru nya, sedangkan guru itupun di gugu dan di tiru. 
2. Mengajar sambil merokok, merupakan prilaku buruk ketika dilakukan seorang pendidik disaat lagi mengajar melakukan hal bersamaan dengan merokok.
3. Mengajar sambil makan; seorang pendidik ketika mengajar dan sambil menjelaskan sambil makan, takutnya apa yang kita jelaskan sama anak-anak tidak tersampaikan secara maksimal. Ketika guru berkata perlakukan dan anak merespon dengan perlakuan .
4. Mengajar sambil main handphone, hal yang sangat tidak disipilin dilakukan seorang guru ketika kesibukannya sambil mengajar melakukan hal bersamaan dengan main handphone.
5. Tidur saat mengajar, seorang pendidik harus menjadi guru yang profesional persiapkanlah diri sebelum tampil jam mengajar, mata harus jernih pikiran harus sehat dan tenang. Tidak boleh mengantuk saat jam mengajar, takutnya anak-anak mondar mandir dan tidak terkondisikan di dalam kelas.
6. Menganggap diri paling pintar paling pandai. Ketika kita salah dalam ucapan/bicara harus meminta maaf, takutnya anak meniru apa yang kita terapkan. Ketika anak sedang berbicara sama temannya dia yang berbicara duluan dia akan merasa paling benar apa yang di bicarakannya.
7. Mengajar secara menonton, sebaiknya seorang pendidik harus memiliki variasi dalam mengajar, dan semaksimal mungkin harus bisa menghidupkan suasana agar anak-anak cenderung tidak merasa bosan dan ngantuk. Harus memiliki dinamika, ritme dengan cara praktek/nonton.
8. Tidak disiplin. Kesiapan mengajar ketika mengajar di persiapkan dengan baik mulai dari perlengkapan alt tulis, buku dan lain-lain, semua yang berhubungan dengan mengajar agar ketika sudah masuk di dalam kelas tidak keluar masuk terus.
9. Sering bolos.
10. Komunikasi yang tidak efektif, dalam mengajar sebaiknya banyaklah prakteknya agar anak-anak bisa meniru harus seimbang antara teori sama praktek.
11. Berpakaian tidak rapi, sebaiknya guru harus berpenampilan yang menarik depan anak-anaknya menjaga kebersihan dari dalam diri sendiri.
12. Tidak evaluasi, disaat pelajaran keesokan harinya sebaiknya melakukan evaluasi pelajaran sebelumnya dan ketika menyuruh anak-anak jangan mengatakan “coba si Rini coba si Tika” sebaiknya buatlah soal dan langsung bicara “siapa yang bisa menjawab ayo angkat tangan”.
13. Membiarkan siswa saling mencontek, tidak boleh dilakukan harus dihindari karena merupakan prilaku buruk dan tidak disiplin.
14. Mengubah perolehan nilai siswa, guru sebaiknya harus adil dalam mengasih nilai siswa, ketika ada orangtua siswa mengatakan “tolong pak/buk anak saya mau pindah sekolah” sebaiknya guru harus mengasih nilai sesuai dengan batas kemampuan yang di peroleh anak.
15. Membuat soal ujian yang tidak di ajarkan, pendidik harus membuat soal baik ujian, ulangan harian, dan soal harian. Itu harus sesuai dengan apa yang di ajarkan dan apa yang kita sampaikan sama anak-anak.
16. Tidak peduli dengan presensi/kehadiran siswa.
17. Diskriminatif, harus adil dalam segi hal apapun pandai-pandailah menjadi seorang guru yang profesional dan berkarakter.
18. Tidak bisa mengoperasikan media pembelajaran, guru sebaiknya harus menguasai materi yang akan di ajarkan, bila perlu belajar terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi kepada anak-anak agar tidak terjadi kesalahan dalam penyempaian materi, dan anak-anak lebih cepat memahami dan mengerti apa yang akan disampaikan.
19. Mengajar di luar bidang kita, dalam mengajar harus searah dan seimbang “ misalnya kita mengajar materi Matematika dan Bahasa Indonesia, dan guru malah mengajar materi menjahit merajut atau di suruh keluar keliling lapangan” itu adalah hal yang tidak sinkron.
20. Tidak mengikuti pekembangan zaman, sebaiknya dalam mengajar guru harus pandai dalam mengikuti perkembangan zaman mulai lah merubah dari hal kecil misalnya “dalam segi mengajar harus mengguanakan model pembelajaran yang bervariasi”.


Hindari kata : 
“Jangan keluar kelas (tetaplah di dalam kelas)
“Jangan marah (pelan-pelan saja)
“Jangan berlari (berjalan saja)
Tidak boleh berbicara kotor, dan kasar.
Tidak boleh menyakiti secara fisik maupun verbal.
Tidak boleh mengasih ancaman, sebaiknya berkata dengan yang baik misalnya “kalo selesai nulis baru boleh istirahat , main” negoisasi dulu, kalo tidak ada pengaruh baru ancaman. 

     
Nama : Rojanah

Pendidikan Karakter
Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku budi pekerti dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Yang membentuk karakter ada 3:
1. Berakhlak
Watak, kelakuan, tabiat, budi pekerti atau tingkah laku kebiasaan yang terdapat pada diri eeorang yang telah melekat.
2. Berkepribadian
Keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, tamparan , ciri khas dan juga perilaku seseorang.
3. Jujur
Salah satu ssifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan orang yang memiliki sifat jujur merupakan orang yang berbudi mulia dan yang pasti orang yang beriman.
Nilai fitrah manusia Allah yang memberikan
Kecerdaan adalah perkembangan akal budi seeorang manusia untuk dalam berfikir
Tahapan dari karakter adalah ide. Ide adalah gagasan atau rancangan yang bersusun di pikiran. Didalam itu juga harus ada niat dana mal, amal pun harus di ulang-ulang

Kealahan Guru saat Mengajar
1. Duduk diatas meja saat mengajar
2. Ngajar sambal merokok
3. Ngajar sambal makan
4. Mengajar sambal main HP
5. Tidur saat mengajar
6. Menganggap diri paling pandai sendiri
7. Mengajar ecara monoton
8. Tidak disiplin
9. Erring bolo
10. Komunikasi yang tidak efektif
11. Berpakaian tidak rapi
12. Tidak melakukan evaluasi
13. Membiarkan siswa mencontek
14. Mengubvah perolehan nilai siswa
15. Membuat soal ujian yang tidak diajarakan
16. Tidak boleh preens murid
17. Diskriminatif
18. Tida bisa mengoperasikan media pembelajaran
19. Mengajar diluar bidang kita
20. Tidak mengikuti perkembangan zaman
21. Hindari kata “jangan” ke anak-anak
22. Hindari bicara kasar pada anak-anak
23. Tidak boleh bertindak kasar pada anak-anak


Nama : Enda Kurniati

Rangkuman Upgreading , 7 september 2019

Pendidikan  Karakter (Pendahuluan)
Kemas Moh. Ade Isnaeni, ST, MT

Karakter berasal dari kata bahasa latin yang atinya dipahat. Sehingga karakter diartikan sebagai sesuatu menempel pada seseorang dan membekas dalam kehidupannya  dan menjadi ciri khas orang tersebut.  karenanya memerlukan perjuangan dan sulit untuk dibentuk. Pada UU SIS DIKNAS 2003 pasal 1 : tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan  potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. 
Lingkungan yang  membentuk karakter seseorang  yaitu lingkungan  rumah, sekolah,  dan masyarakat. Namun, dari ke-3 lingkungan tesebut yang paling besar pengaruhnya dalam membentuk karakter yang melekat pada seseorang adalah lingkungan di rumah. Lingkungan rumah merupakan lingkungan pertama tumbuh kemban anak, tempat pertama anak  mendengar, melihat, mengamati, dan mencontoh suatu tindakan, jadi jika hal pertama yang dilihat hal baik, maka yang tertanam pada karakter anak adalah hal yang baik, dan sebaliknya. Kaakter baik yang harus ditanamkan pada anak sejak kecil adalah jujur, disiplin, loyal, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, dll.
Pendidikan karakter akan baik jika nilai fitrah manusia (tiap manusia memiliki kecerdasan masing-masing) dan nilai islami yang mengakar dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep pendidikannya adalah dengan menggabungkan konsep sekolah islam terpadu ditambah konsep multiple intelligent 
Tahapan karakter : ide, pemikiran, pemikiran, niat/ kemauan, amal yang diulang, terbentuk kebiasaan.
Pendidikan karakter adalah upaya guru dalam berbagai cara untuk menimbulkan karakter pada anak. Tugas penembangan karakter tidak hanya disekolah tapi lebih pada orang tua atau lingkungan rumah, peran  sekolah lebih kepada menggali dan mengembangkan jenis kecerdasan yang ada pada siswa. Jenis-jenis kecerdasan : kecerdasan bahasa. Kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual, kecerdasan musical, kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan ekstensial. 


Parenting (Kesalahan-kesalahan Guru dalam Mengajar)
Oleh : Sugesti Wulandari, SP.d

Mengaja adalah proses penyampaian inormasi dari guru kepada siswa. Agar dalam proses penyampaian inormasi tersebut hendaknya guru menghindari hal-hal yang menjadi kesalahan saat mengajar. Adapun kesalahan-kesalahan guru dalam mengajar adalah sebagai berikut :
1. Duduk diatas meja. Hal ini dapat menimbulkan kesan negative dan contoh yang buruk bagi siswa
2. Merokok saat mengajar, salain mengganggu kesehatan merokok juga menjadi contoh yang tidak baik bagi sisa dan dapat mengganggu konsentrasi dalam proses pembelajaran
3. Mengajar sambil makan
4. Mengajar sambil main HP. 
5. Mengajar sambil tidur
6. Menganggap diri paling pandai. Mengakui kesalahan saat menyampaikan inormasi yang salah karena guru bukan orang yang selalu benar, dan menjadi contoh prilaku yang baik untuk anak dan membangun kepercayaan antara guru dan siswa
7. Mengajar monoton. Cara mengajar yang tidak bervariasi atau monoton dapat membuat anak bosan dan berpengaruh pada ketertarikan anak terhadap inormasi yang akan disampaikan atau anak akan mencari hal baru untuk dikerjakan yang menjadikan kelas rebut
8. Tidak disiplin. 
9. Sering bolos
10. Komunikasi yang aktif
11. Berpakaian tidak rapi. 
12. Tidak melaksanakan evaluasi
13. Membiarkan siswa saling mencontek
14. Mengubah penilaian siswa. 
15. Membuat soal ujian yang tidak diajarkan
16. Tidak peduli pada presensi murid
17. Dikriminatif. Guru tidak boleh diskriminatif  terhadap sisa, karena setiap sisa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tidak semua orang memilikinya
18. Tidak bisa mengoprasikan media pembelajaran. Sebagai guru di tuntut untuk mengikuti perkembangan zaman, dan mengajarkan sesuatu sesuai dengan zaman
19. Mengajar diluar bidang
20. Tidak mengikuti perkembangan zaman 
21. Hindari kata “ jangan” 
22. Tidak bicara kotor
23. Tidak menyakiti secara verbal, fisik, dan psikis. 

Posting Komentar