BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Minggu, 06 Oktober 2019

Menanamkan Kecintaan Anak Pada Buku Sejak Dini


Buku layaknya sebuah jendela untuk melihat dan menggali informasi yang dibutuhkan,  mulai dari segala hal yang sifatnya mendidik, hingga sesuatu yang menghibur. Meski kini keberadaannya telah tergeser oleh perkembangan teknologi, buku tetap menjadi media utama dalam proses belajar seorang anak. Untuk itu, bagaimana cara menanamkan kecintaan anak pada buku sejak dini yang kebanyakan dari mereka bahkan belum bisa membaca ?

Bisa dilihat survey dari United Nations Educational Scientificand Cultural Organization (UNESCO), pada 2012 indeks minat baca masyarakat Indonesia baru mencapai angka 0,001. Artinya dari setiap 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang saja yang punya minat baca. Jika minat baca masyarakat masih rendah dan belum bertumbuh, maka sulit diharapkan budaya menulis akan berkembang. Padahal literasi sangat berpengaruh pada perkembangan suatu bangsa. Bangsa yang literasinya tinggi akan berbanding lurus dengan kemajuan bangsa tersebut.

Dikutip dari Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Syiah Kuala, Di sekolah cerita anak banyak disajikan dalam bentuk buku cerita bergambar. Gambar merupakan media yang menarik perhatian dan disukai anak-anak, karena di dalam gambar terdapat bentuk-bentuk objek dan warna yang jelas sehingga anak mudah dalam menggambarkan tokoh yang sebenarnya. Media gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses pemahaman isi cerita. Media gambar banyak kita temukan salah satunya pada buku cerita bergambar. Anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis), termasuk dalam memahami cerita bergambar. Melalui bacaan yang tepat dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan berbagai aspek perkembangan anak.
Dikutip dari Trihayu dalam Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Berikut akan dipaparkan tahap perkembangan anak yang akan digunakan sebagai panduan dalam memilih bacaan yang sesuai sehingga literasi mereka akan tumbuh bahkan berkembang. Tahap pertama, Sejak bayi, anak sebenarnya sudah mulai dikenalkan literasi oleh ibunya. Seorang ibu biasanya akan menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anaknya, mendengar lagu. Walaupun dia masih sangat kecil, namun mampu untuk berkomunikasi dan merespon apa yang ibunya berikan. Misalnya ia akan berjoget sebisanya ketika mendengar musik. Kemudian, pada usia 2 tahun anak sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena pada usia 2-5 tahun otak anak sudah mulai mampu memberikan respon terhadap apa yang diceritakan atau dibacakan tersebut. Buku yang sesuai untuk dikenalkan pada

usia ini adalah buku-buku yang menampilkan gambar-gambar sederhana sebagai ilustrasi yang menarik dan buku-buku yang memberi kesempatan anak untuk mengenali objek-objek dan situasi tertentu yang bermakna baginya. Pada tahap awal anak bisa diajak untuk membuka-buka buku cerita bergambar. Cara ini akan menumbuhkan rasa cinta anak terhadap buku. Pada saat anak membolak-balik buku bergambar, orang tua menunjukkan dan atau mengajari nama-nama gambar, huruf, atau angka terkait sehingga anak terlihat puas memahami. Memasuki usia 7-11 tahun, kemampuan literasi anak sudah lebih berkembang. Pada usia sekian, anak sudah mulai memasuki bangku sekolah dasar selain itu pada tahap ini, anak sudah mampu berbagi temuan terhadap bacaan yang mereka baca. Ketika memberikan pembelajaran, guru hendaknya memberikan bacaan yang dapat merangsang dan menumbuhkan literasi anak didik mereka.  Tahapan selanjutnya adalah anak dengan usia 9-12 tahun. Usia sekian, jika diterapkan di Sekolah

Dasar mereka sudah memasuki kelas 4 sampai kelas 6 atau dapat dikatakan sudah memasuki wilayah kelas tinggi. Perkembangan intelektual dan bahasa anak pada usia sekian sudah baik dan matang. Berikanlah buku-buku yang sudah menyajikan masalah, penokohan yang lebih komplit, dan cara pengisahan yang lebih variatif. Misalnya saja cerpen, novel anak, cerita rakyat, cerita detektif, dan dongeng.

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika memilih buku untuk anak usia dini, karena buku juga akan menentukan apakah anak akan menjadi suka membaca atau tidak. Pertama, untuk anak usia dini, pilihlah buku dengan gambar dan warna yang menarik. Kedua, pilih buku dengan tulisan yang pendek-pendek dan hurufnya pun agak besar. Ketiga, pilihlah buku yang tidak mudah robek dan kusut, Sebaiknya pilihlah buku yang kertasnya agak tebal dan tidak mudah rusak. Karena pada umumnya gerakan anak usia dini masih sangat kasar sehingga ada kemungkinan buku tidak hanya dibaca tetapi juga dibanting, diduduki, diremas, bahkan dirobek atau basah karena makanan dan minuman

Mengingat pentingnya cinta penanaman kecintaan anak pada buku, TK IT Robbani sendiri telah dilaksanakan gerakan literasi keluarga dengan program membacakan buku untuk anak oleh orang tua. Selain itu juga telah dilengkapinya “pojok baca” yang tidak hanya berisi buku tentang angka dan huruf tapi juga berisi beragam buku bergambar tentang cerita islami, nabi dan rasul, dongeng, dan cerita rakyat yang dibebaskan untuk anak mengambilnya setiap saat untuk dibuka dan dibacakan rutin setiap sebelum sholat dhuha. Sejatinya, upaya menumbuhkan minat baca akan lebih mudah dilakukan ketika seorang anak masih belia. Semakin dini anak diperkenalkan dengan buku, maka akan semakin optimal pula upaya menumbuhkan minat baca dan cinta buku dalam dirinya. 

By: Enda Kurniati

Posting Komentar