BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Selasa, 11 Februari 2020

Setiap Muslim Itu Bersaudara

Sesungguhnya setiap muslim itu adalah saudara, maka jagalah hubungan baik kita dengan saudara kita dalam dekapan ukhuwah islamiyah. 

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al Hujurat : 10). 

Dalam berukhuwah islamiyah ada beberapa tingkatannya dan setiap tingkatan ini menujukkan seberapa baik hubungan kita dengan saudara kita dan sebagaimana baik juga kualitas iman kita seperti yang telah disebutkan di QS. Al Hujurat : 10 di permulaan tulisan ini. 

Adapun lima tahapan ukhuwah tersebut adalah sebagai berikut : 

Pertama, ta’aruf yang mana pda tahap ini kita dijelaskan dalam QS. Al Hujurat : 13. 
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. 

Kedua, tafakhum yang maknanya adalah saling memahami. Jika sudah saling memahami maka tidak aka nada lagi rasa iri dengki dan sabar saling menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain. 

Ketiga, ta’awun yakni saling tolong menolong antarsesama saudara semampu yang kita bisa.  “Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain” (QS. At-Taubah : 71)

Keempat, takaful yaitu senasib sepenanggungan dimana seperti yang dielaskan dalam sebuah hadist berikut ini. “Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota (tubuh) yang merasa sakit, maka seluruh anggota yang lainnya merasa demam dan tidak bisa tidur” (HR. Muslim). 

Dan yang kelima adalah itsar yaitu senasib sepenanggungan dimana pada tahap ini membutuhkan tingkat ilmu, sabar, dan pemahaman yang cukup baik karena tidak mudah untuk bisa sampai pada tahap ini.  “Tidak beriman seorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri” (HR. Bukhori dan Muslim).

Oleh : Serly Yunita

======================================================================================

EVERY MUSLIM IS A BROTHER

Indeed, every Muslim is a brother, then keep our good relations with our brothers in the arms of ukhuwah islamiyah. "Believers are truly brothers. Therefore reconcile (improve the relationship) between your two brothers and fear God, so that you may receive mercy ”(QS. Al Hujurat: 10). 

In Islamic worship there are several levels and each of these levels shows how good our relationship is with our brothers and as well as the quality of our faith as mentioned in QS. Al Hujurat: 10 at the beginning of this paper.

The five stages of ukhuwah are as follows: 
First, ta'aruf which in this stage we are explained in QS. Al Hujurat: 13. "O people! Indeed, We have created you from a man and a woman, then We made you nationals and tribes so that you know each other. Indeed, the most noble of you in the sight of Allah is the most pious person. Truly, Allah is All-Knowing, All-rounded.

Second, tafakhum whose meaning is mutual understanding. If you understand each other then there will be no more jealousy and patience to accept each other's strengths and weaknesses.

Third, ta'awun, which is to help each other between brothers as much as we can. "Believers, men and women, some of them become helpers for others" (Surah At-Taubah: 71)

Fourth, takaful is the same fate as what is explained in the following hadith. "The parable of the believers in love and affection between them is like one body, if there is a member (body) who feels pain, then all other members feel fever and cannot sleep" (HR. Muslim). 

And the fifth is itsar, which is the same fate, which at this stage requires a good level of knowledge, patience, and understanding because it is not easy to get to this stage. "There is no faith in one of you until you love him as you love yourself" (HR. Bukhori and Muslim).

By : Serly Yunita

5 komentar :