Seorang ahli pendidik mengatakan bahwa orangtua berperan 70% dalam proses membentuk pola perilaku anak. Jika orangtua tidak melakukan perannya dengan baik, lingkunganlah yang mengambil peran 70% tadi. Jadi betapa beratnya tantangan orangtua saat ini yang harus berjuang berebut peran dengan lingkungannya.
Sementara menurut penelitian, lingkungan merupakan faktor pembentuk terbesar ketiga terhadap pola perilaku anak setelah orang tua dan guru. Lingkungan akan menjadi faktor pembentuk perilaku pertama manakala orangtua dan guru tidak lagi berperan secara efektif.
Maka dari itu, perlunya orangtua memilih lingkungan yang kondusif bagi anaknya, baik di lingkungan rumah dan sekolah.
Karakter itu bisa di bentuk dan diciptakan tentu dengan disiplin dan komitmen untuk terus melakukannya sampai akhirnya terbiasa dan menjadi kebiasaan yang tidak perlu diingatkan lagi. Dan diperlukan teladan karena anak-anak adalah sang peniru ulung.
Alhamdulillah, sejak SDIT Robbani berdiri di tahun 2016 sudah mulai concern dalam pembentukan karakter anak sejak dini sesuai dengan program pemerintah dalam kurikulum 2013 yaitu penanaman karakter anak. Dengan membiasakan budaya antri, memungut dan membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan dan menyusun sandal dengan rapi kapan pun dan di manapun. Kuncinya 3M, seperti kata Aa Gym “mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang”
Dan karakter baik itu bisa tercipta tentu dengan kerjasama antara orangtua dan guru. Dengan membiasakan disiplin diri sedari kecil. Harapannya adalah agar anak-anak yang sudah terbiasa dengan perilaku baik di sekolah maupun di rumah akan membawa perilakunya terhadap lingkungan sekitarnya sehingga terciptalah lingkungan yang kondusif dan disiplin.
“Kita tidak perlu menjadi orang hebat terlebih dahulu untuk melakukan hal-hal yang hebat”
Posting Komentar