Budaya bersalaman yang sangat kental dengan budaya timur, selain itu budaya bersalaman merupakan kebiasaan yang telah tertanam dari dahulu di budaya negeri ini. Disebagian wilayah indonesia mungkin budaya ini sudah mulai sulit di temui, dikarenakan mulai terkikis oleh globalisasi dan kebiasaan modernitas yang membuat budaya biasa menjadi asing terasingkan. Sebenarnya berdasarkan banyak hasil riset dengan melakukan kontak fisik dapat membuat semakin cepat seseorang itu akrab dengan orang lain , dan terutama bagi anak dapat melatih respon positif dari diri mereka.
Dengan melestarikan budaya bersalaman tanpa harus mengenyampingkan ketentuan yang sudah di atur oleh agama. adalah salah satu solusi yang revolusioner dalam membangun hubungan dan kedekatan dengan sang anak. Di SDIT Robbani budaya bersalaman sudah sangat dikenal oleh anak-anak dan guru, selain memang adalah salah satu keharusan dari kurikulum baru yang mewajibkan guru dan anak bersalaman setiap pagi dan ketika pulang sekolah. Namun bila tidak di biasakan akan menjadi silitbaik bagi guru maupun sang anak itu sendiri.
Menjelang masuk sekolah para guru telah berbaris rapi dengan senyum yang melekat dalam di pipi mereka, dan uluran tangan-tangan kecil dari anak-anak disambut cerah oleh guru SDIT Robbani. Kemudian membiasakan anak-anak bersalaman ketika sehabis sholat berjamaah, selain membangun keakraban dengan para guru dengan bersalaman dengan bersalaman dan bersholawat bersama dapat membangun keakraban dengan anak-anak pula.By : Dian Kemala Astuti
(Guru SDIT Robbani Ogan Ilir)
Posting Komentar