BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Kamis, 01 Agustus 2019

Because Every Child is Unique

Dalam suatu pembelajaran atau materi semua anak dituntut untuk mencerna semua pelajaran dari materi-materi yang diberikan kepadanya. Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah agar anak menjadi mengerti dengan pelajaran yang didapatkan. Semua hal yang dilakukan oleh pihak-pihak pengajar baik disekolah maupun dirumah adalah bertujuan agar anaknya menjadi seseorang yang pandai dan jenius.

Jadi persoalan yang mendasar adalah: Apakah semua anak mempunyai minat dan bakat yang sama? tentu saja tidak. seorang tokoh pengajar mungkin mengajarkan materi yang diharuskan oleh pihak lembaga pendidikan tanpa mengetahui apakah anak benar-benar memiliki minat akan hal yang diajarkan, ini adalah problem yang sukar di pecahkan.

Lembaga pendidikan seperti sekolah memberikan materi yang sama untuk semua anak murid disekolah padahal tidak semua anak murid mengerti akan hal yang disampaikan tersebut. Mungkin ada sebagian anak yang sangat mengerti akan materi pembelajaran yang disampaikan, hal itu bisa saja karena anak tersebut mempunyai minat dan kemampuan terhadap bidang yang sedang digeluti. Tetapi bagaimana anak yang lain yang tidak bisa mengikuti anak-anak lain yang telah paham terhadap materi yang diberikan oleh pengajar?. Mereka akan dianggap tidak mampu mencerna dan tidak mampu mengerti terhadap materi pembelajaran. Hal ini akan menimbulakan pemikiran terhadap anak bahwa dia adalah orang yang " Bodoh" yang tidak bisa mengikuti irama pembelajaran di sekolah.

Kebanyakan orang tua menyekolahkan anak tujuannya adalah mempersiapkan agar anak pada masa yang akan datang mendapatkan pekerjaan yang baik dan mapan. Padahal pada realitasnya dunia pekerjaan tidak hanya berkutat terhadap seorang pekerja. seorang pekerja adalah orang yang melakukan sesuatu secara terorganisir dan tersusun, sedangkan mereka yang tidak menjadi seorang pekerja apakah mereka tidak baik maupun mapan?tentu saja tidak. karena banyak profesi dan bidang keahlian yang tidak menjadikan seseorang tersebut di cap sebagai " pekerja "

Tujuan Pembelajaran adalah untuk mengetahui minat dan kemampuan anak bukan memaksa anak untuk menjadi seseorang yang diinginkan. Di Indonesia waktu belajar anak murid adalah berkisar 6-9 jam dalam sehari. Tentunya membutuhkan waktu dan tenaga, belum lagi pekerjaan rumah (PR) dan tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan pada waktu libur. Di sekolah mereka di ajar dengan materi pembelajaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pihak sekolah maupun dari departemen pendidikan yang ada, tetapi apakah sekolah mengajarkan anak untuk menumbuhkan keinginan terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam bidang lain selain bidang intelektual?.

Sistem pembelajaran terbaik dan yang pertama adalah negara finlandia. Di Finlandia ada satu aturan yang unik yang diterapkan oleh guru pada siswa yaitu:

1. Hormati Diri Sendiri
2. Hormati Orang Lain
3. Hormati Lingkungan
 ketiga aturan pokok ini diterapkan kepada setiap siswa ( Kompasiana.com)

Tidak seperti di Indonesia kebanyakan anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual tinggi memiliki kelas khusus sedangkan anak yang kemampuan intelektualnya rendah juga dibedakan kelasnya. Di Finlandia semua anak dipatok rata, semua anak pintar dengan kemampuannya sendiri. Sistem belajar yang fleksibel dan untuk anak sekolah dasar lebih banyak waktu bermain dan berkreasi dibanding belajar di dalam kelas. Dan sistem belajar ini terbukti memberikan hasil yang sangat baik terhadap kemampuan anak-anak.

Pada kenyataannya semua anak adalah investasi orang tua maupun negara yang bisa memberikan dampak positif terhadap kemajuan dunia, tetapi apakah arti kemajuan itu hanya di dukung oleh beberapa profesi saja?. Tentu tidak, kemajuan dunia di topang oleh orang-orang yang memepunyai kemampuan bervariasi, berbeda-beda tetapi mengaju pada satu tujuan yaitu kemajuan dunia. Pengetahuan umum yang d ajarkan di sekolah memang sangat penting tetapi kemampuan untuk menumbuh kembangkan kemampuan yang mereka miliki adalah lebih penting, karena dunia pendidikan tidak hanya berputar pada konsep intelektual tetapi juga kejuruan, yang artinya tidak semua anak akan menjadi seorang ilmuan tetapi juga ada anak yang akan menjadi seniman. karena semua anak pintar apabila mereka menganggapnya kegemaran.

Di Sekolah Islam Terpadu Robbani anak-anak di ajarkan untuk menggemari semua yang berkaitan dengan pelajaran, baik akademik maupun keterampilan. Anak diberikan waktu untu melakukan kegiatan yang dianggap adalah kegemaran baik dalam hal akademik, olahraga, maupun kesenian tanpa melupakan aturan yang telah ditetapkan agar anak selalu terobsesi dengan kegemaran mereka. Karena pada dasarnya anak-anak memiliki kemampuan dan kegemaran yang berbeda maka sangat di prioritaskan oleh tenaga pendidik Sekolah Islam Terpadu Robbani Ogan Ilir untuk menggali dan mengembangkan kemampuan setiap anak, agar sesuai dengan harapan guru, orang tua, dan anak itu sendiri.

By: Siti Juleha
(Staff Yayaysan Generasi Robbani)

Posting Komentar