Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh pakar pendidikan yang juga dari Universitas Havard, Howard Gardner. Howard membaginya menjadi delapan jenis kecerdasan anak. yaitu word smart (kecerdasan linguistik), number smart ( kecerdasan logika atau matematis), self smart (kecerdasan intarpersonal), people smart (kecerdasan interpersonal), music smart (kecerdasan musikal), picture smart ( kecerdasan spasial), body smart ( kecerdasan kinetik), dan nature smart ( kecerdasan naturalis).
Thomas menjelaskan barangkali setiap anak mempunyai delapan kecerdasan ini. Hanya saja ada anak yang hanya menonjol pada satu atau lebih kecerdasan tersebut. Untuk itu, menurut Thomas orang tua seharusnya mengenali jenis kecerdasan anak, kemudian membantu mengasah kecerdasannya. Karena sebagian besar waktu anak juga berada disekolah, maka peran guru juga sangat dibutuhkan dalam membantu anak mengembangkan kecerdasannya.
Pemahan Guru terhadap berbagai jenis kecerdasan sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Hal ni diperlukan agar guru memahami karakter kecerdasan anak didiknya masing-masing. Mulai dari mengamati kebiasaan anak didik di kelas saat belajar maupun saat bermain. Pengetahuan atau pemahaman tentang fakta bahwa anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda akan membuat guru lebih menghargai anak didiknya. Tidak membanding-bandingkan antara anak yang satu dengan anak yang lain. Karena meskipun lemah pada bidang matematika kemungkinan anak akan menonjol dalam bidang linguistik (bahasa). atau malah mungkin sebaliknya. Hal ini juga akan bermanfaat pada proses pembelajaran di sekolah, guru tidak harus memaksakan setiap anak untuk pandai pada setiap bidang, guru dapat memaklumi jika siswa lemah pada bidang tertentu, dan berusaha mengembangkan kecerdasan anak pada bidang lainnya.
Berikut 8 tipe kecerdasan anak menurut Howard Gardner dan cara mengembangkannya.
1. Word Smart (kecerdasan linguistik)
Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa baik dalam bentuk tulisan maupun saat berbicara. Kecerdasan linguistik dapat dilihat ketika anak suka membaca, cepat bisa mengeja kata dengan baik, suka menulis, suka berbicara, dan mendengarkan cerita. Jika anak menunjukan kesukaannya pada seperti ini, oarang tua bisa memberi buku-buku cerita, mainan huruf alfabet, kertas untuk menulis, atau mainan yang berkaitan dengan huruf atau kata-kata lainnya yang bisa menstimulasi kecerdasannya ini. Orang tua juga bisa mendukung anak dengan sering mengajaknya bercerita, membaca bersama, membacakan dongeng, dan melakukan dialog berdua dengan anak.
2. Number Smart (kecerdasan logika atau matematis)
Jenis kecerdasan ini bisa ditandai ketika anak tertarik dengan angka-angka, menyukai matematika, dan hal-hal yang berbau sains, maupun yang berhubungan dengan logika. untuk mengasah kemampuannya ini, berikan anak-anak alat berhitung yang menarik, benda-benda untuk dihitung, balok bertulis angka-angka, puzzle, hingga timangan untuk mengukur berat. Orang tua bisa mengajak anak mengunjungi museum ilmu pengetahuan, mengajak anak bermain sambil menghitung, atau bermain monopoli.
3. Self Smart (kecerdasan intrapersonal)
anak dengan tipe kecerdasan ini lebih cenderung suka bermain sendiri.namun, ia bisa mengatur emosi dengan baik. anak ini biasanya memiliki ambisi dan sudah tau ingin jadi apa saat dewasa nanti. Ia juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan bisa mengkomunikasikan perasaan nya dengan baik. Jika si kecil menunjukan tanda kecerdasan ini , berikan dia dukungan dengan menyediakan tempat yang nyaman untuk bermain sendiri, boneka atau mainan untuk main pergaan. Orang tua bisa mengajak si kecil berbicara mengenai perasaanya dan menanyakan pendapat mereka tentang berbagai hal. Bisa juga mengajak mereka melakukan aktivitas yang bersifat reflektif seperti yoga.
4. People Smart (kecerdasan interpersonal)
Berbanding terbalik dengan self smart anak dengan tipe kecerdasan ini lebih suka bermain dengan banyak orang. Anak juga memiliki empati, mampu memahami perasaan orang lain, dan cenderung menonjol sehingga suka memimpin saat bermain. Anak seperti ini sangat cocok diberikan kostum-kostum untuk bermain drama atau teater boneka. Orang tua bisa mengajak mereka bermain di luar rumah atau sering mengajak si kecil datang ke acara keluarga untuk bersosialisasi.
5. Music Smart ( kecerdasan musikal)
Kecerdasan musikal barangkali adalah salah satu kecerdasan yang paling mudah dilihat oleh orang tua. Ciri-ciri anak yang mempunyai kecerdasan ini adalah suka bernyanyi, menggoyangkan badan, dan berjoget ketika mendengarkan musik, suka mendengarkan musik, mengingat lagu, suka memukul-mukul seperti bermain drum, dan main piano. Untuk mendukung minat anak di bidang ini, berikanlah dia alat musik seperti drum kecil, keyboard, piano, pianika, dan berbagai alat musik lainnya. Apakah si kecil bermain musik bersama, bernyanyi, mendengarkan musik, bahkan mengajaknya menonton konser musik bersama-sama.
6.. Picture Smart (kecerdasan spasial)
Anak yang memiliki kecerdasan ini terlihat dari kesukaannya menggambar, mencoret-coret kertas, mewarnai, berimajinasi, hingga suka bermain-main membangun menggunakan balok. Untuk anak ini berikanlah buku gambar, perlengkapan untuk mewarnai seperti kuas dan cat cair, dan kamera. Seringlah melakukan kegiatan menggambar bersama hingga mengunjungi museum seni.
7. Body Smart (kcerdasan kinetik)
Anak yang memiliki kecerdasan body smart sangat aktif, seperti olahraga, menari, menyentuh berbagai benda untuk mempelajarinya, atau membuat sesuatu dengan tangannya. Untuk mendukung kecerdasannya berikan anak balok-balok kayu, akntong pasir agar dia bisa membangun sesuatu bangunan atau rumah-rumahan. Bisa juga memberikan anak tali untuk bermain lompat tali. Anak seperti ini sangat senang diajak berolahraga bersama keluarga, membuat prakarya, atau menonton pertunjukan balet dan teater.
8. Nature Smart (kecerdasan naturalis)
Anak-anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat suka bermain di alam. Anak ini juga menyukai binatang. memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan suka dengan tanaman. Untuk mendukungnya berikan anak binatang peliharaan, akuarium, sediakan kebun dan tanaman. hingga alat teropong untuk melihat burung-burung. Anak seperti ini sangat suka diajak jalan-jalan di alam bebas, pergi ke kebun binatang, dan melakukan kegiatan berkebun bersama sambil mengenal jenis tanaman dan hewan atau serangga yang ditemui.
Itulah 8 kecerdasan anak dan cara mengembangkannya, dengan adanya ini diharapkan orang tua dapat memahami kecerdasan anaknya dan dapat bekerja sama dengan guru untuk bersama-sama mengembangkan kecerdasan tersebut. Menurut Thomas Amstrong, orang tua seharusnya mendukung kecerdasan anak karena adanya minat bisa mendukung kompetensi anak kemudian hari, karena, jika orang tua memaksakan kehendaknya pada anak, maka yang akan terjadi adalah 2 hal ini, pertama anak akan stress dan membenci hal (dipaksakan) itu, kedua anak akan berhasil tapi membenci orang tuanya. (Dedy Combuzier). So, bijaklah menjadi orang tua dan cerdaslah menjadi guru.
By: Tia Wulandari
(Guru SDIT Robbani Ogan Ilir)
Posting Komentar