Guru memegang peran ganda dalam pembelajaran. Menjadi seorang guru bukan hanya fokus mengajarkan pembelajaran di dalam kelas saja, namun seorang guru harus mampu menampilkan sikap penyayang serta sikap ceria kepada siswa layaknya anak sendiri. Jika seorang ibu akan melimpahkan kasih sayang serta perhatiannya kepada anaknya, maka itu pula yang akan guru lakukan kepada siswanya, tetapi menjadi seorang guru juga harus bersikap tegas. Tegas dalam arti menegakkan aturan-aturan secara konsisten dan penuh dengan komitmen. Guru yang tidak tegas tidak akan dihormati oleh siswanya, mereka akan meremehkan serta mempermainkan guru dengan sesuka hati mereka. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini guru dituntut untuk menunjukkan sikap tegas. Tegas bukan berarti marah, tegas akan mengucapkan hal-hal yang membangun, sedangkan marah akan mengucapkan kata-kata kasar, pedas dan menyakitkan. sikap tegas akan mempertimbangkan keadaan sekitar tanpa amarah, sementara marah biasanya mengedepankan emosi tiap kali ada masalah.
Lalu, kapan seorang guru harus menerapkan sikap tegas?
Sikap tegas diperlukan ketika siswa melanggar aturan yang telah diberlakukan guru dengan unsur kesengajaan. Pada situasi seperti ini guru harus bersikap tegas untuk menegakkan aturan yang berlaku sehingga aturan tersebut dihormati. Apabila siswa telah diberi kesempatan berulang-ulang untuk memperbaiki diri, akan tetapi siswa tersebut tidak mau melakukannya, bahkan cenderung meremehkan guru maka dalam situasi seperti ini guru harus bersikap tegas.
Dalam menghadapi siswa tidak selamanya seorang guru harus terus menerus bersikap tegas. Ketegasan dapat diterapkan sesuai dengan situasi atau sesuai dengan keadaan siswa, karena setiap anak berbeda dan cara menghadapinyapun juga berbeda-beda. Sebab, bisa jadi anak yang diperlakukan tegas ini menderita shock. Apabila terjadi hal yang demikian apa yang akan dilakukan guru? maka guru tetap harus melakukan ketegasannya, tetapi harus memberikan solusi terhadap siswa yang mengalami shock tersebut.
Meskipun seorang guru bersikap tegas saat di kelas ataupun berada di situasi tertentu, tetapi seorang guru dapat pula menjelma menjadi teman yang menyenangkan bagi siswanya. Contohnya pada saat siswa bermain maka guru juga ikut bermain bersama mereka, saat siswa membutuhkan teman cerita maka seorang guru akan siap mendengarkan semua cerita mereka. Bahkan terkadang seorang guru harus menampilkan sikap ceria dan berlaku humoris kepada siswa agar suasana antara guru dan siswa tidak menjadi canggung dan berbatas. Hal tersebut dilakukan agar siswa tetap dekat dengan guru dan siswa tidak akan merasa takut terhadap guru. Dengan demikian siswa dapat memahami bahwa ada saatnya kapan mereka harus bersikap. So, jadilah guru yang tegas namun tetap menyenangkan.
By: Alfian Manja, S.Pd
(Guru SDIT Robbani Ogan Ilir)
Lalu, kapan seorang guru harus menerapkan sikap tegas?
Sikap tegas diperlukan ketika siswa melanggar aturan yang telah diberlakukan guru dengan unsur kesengajaan. Pada situasi seperti ini guru harus bersikap tegas untuk menegakkan aturan yang berlaku sehingga aturan tersebut dihormati. Apabila siswa telah diberi kesempatan berulang-ulang untuk memperbaiki diri, akan tetapi siswa tersebut tidak mau melakukannya, bahkan cenderung meremehkan guru maka dalam situasi seperti ini guru harus bersikap tegas.
Dalam menghadapi siswa tidak selamanya seorang guru harus terus menerus bersikap tegas. Ketegasan dapat diterapkan sesuai dengan situasi atau sesuai dengan keadaan siswa, karena setiap anak berbeda dan cara menghadapinyapun juga berbeda-beda. Sebab, bisa jadi anak yang diperlakukan tegas ini menderita shock. Apabila terjadi hal yang demikian apa yang akan dilakukan guru? maka guru tetap harus melakukan ketegasannya, tetapi harus memberikan solusi terhadap siswa yang mengalami shock tersebut.
Meskipun seorang guru bersikap tegas saat di kelas ataupun berada di situasi tertentu, tetapi seorang guru dapat pula menjelma menjadi teman yang menyenangkan bagi siswanya. Contohnya pada saat siswa bermain maka guru juga ikut bermain bersama mereka, saat siswa membutuhkan teman cerita maka seorang guru akan siap mendengarkan semua cerita mereka. Bahkan terkadang seorang guru harus menampilkan sikap ceria dan berlaku humoris kepada siswa agar suasana antara guru dan siswa tidak menjadi canggung dan berbatas. Hal tersebut dilakukan agar siswa tetap dekat dengan guru dan siswa tidak akan merasa takut terhadap guru. Dengan demikian siswa dapat memahami bahwa ada saatnya kapan mereka harus bersikap. So, jadilah guru yang tegas namun tetap menyenangkan.
By: Alfian Manja, S.Pd
(Guru SDIT Robbani Ogan Ilir)
Posting Komentar