Sebelum membahas lebih lanjut, apa perbedaan antara mengajar dan mendidik?
Mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan da menanamkan pengetahuan kepada anak didik. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, dan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik.
Bagaimana cara meningkatkan kinerja sehingga muntijah? Muntijah tidak hanya mempunyai arti produktif namun dalam pengertian luas, muntijah dapat bermakna sukses, baik sukses dunia maupun sukses di akhirat. Muslimah yang telah menjadi pribadi yang muntijah dapat di tandai dengan beberapa karakteristik berikut ini;
• Muslimah tersebut memiliki pemahaman yang cukup, baik tentang pemahaman tentang dunia maupun akhirat.
• Al khibrah bin Nufus yaitu mampu mengambil ibrah atau hikmah dari setiap pelajaran yang diberikan.
• Waqi’amali yaitu mempunyai keteladanan dengan amal perbuatan.
• Berkemauan keras untuk melaksanakan ilmu yang ia sudah mengerti.
• Menjauhkan diri dari sifat ta’suf.
• Menghindari ghibah.
• Melakukan ishlah, yaitu selalu mengoreksi diri sendiri jika melakukan kesalahan.
• Istiqomah, adalah teguh pada pendiriannya dalam menjalankan kebenaran.
Bagaimana cara kita meningkatkan kinerja sehigga muntijah ?
1. Usaha
Supaya menjadi pribadi yang muntijah ;
Pemahaman
a. Pengertian Rabbaniyun ( Q.s Al-imron 3:79 )
Arab-Latin: Mā kāna libasyarin ay yu`tiyahullāhul-kitāba wal-ḥukma wan-nubuwwata ṡumma yaqụla lin-nāsi kụnụ 'ibādal lī min dụnillāhi wa lāking kụnụ rabbāniyyīna bimā kuntum tu'allimụnal-kitāba wa bimā kuntum tadrusụn
Terjemah Arti: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
Guru secara garis besar dapat diartikan sebagai seorang pemberi ilmu. Namun secara umum atau dalam arti luas guru juga dapat diartikan sebagai seorang tenaga pendidik dan pengajar yang memiliki setatus kependidikannya (minimal sarjana) dan memiliki tujuan yang mulianya yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa. Pada umumnya guru memiliki tugas utama yang sangat berat yaitu mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai bahkan sampai ketingkat pengevaluasian terhadap para peserta didiknya.
b. Ciri spesifik dari rabbaniyun ( Q.s At-taubah 128-129 )
Arab-Latin: Laqad jā`akum rasụlum min anfusikum 'azīzun 'alaihi mā 'anittum ḥarīṣun 'alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm ( Q.s At-taubah 128)
Terjemah Arti: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin
Arab-Latin: Fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-'aẓīm ( Q.s At-taubah 129 )
Terjemah Arti: Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
c. Tugas rabbaniyun, tugas yang mulia ( Q.s Al-alaq )
Arab-Latin: iqra` bismi rabbikallażī khalaq, khalaqal-insāna min ‘alaq, iqra` wa rabbukal-akram, allażī ‘allama bil-qalam, ‘allamal-insāna mā lam ya’lam
Terjemah Arti: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah., 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa.
Ikhlas
a. Hadirnya niat, hadirkan niat dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh; ketika saat mau sholat membaca niat, sebelum sholat ambil wudhu, baca do’a niat wudhu.
Kisah kalung Siti Fatimah (membawa keberkahan). “Fatimah begitu berbahagia menerima hadiah kalung dari ayahandanya, meskipun dia tahu kalung itu adalah kalung miliknya yang diberikan kepada musafir. Dia juga mendapat hadiah seorang budak.
Fatimah yang berhati lembut bukan berbahagia mendapatkan budak, dia justru membebaskan Asham dan menjadikan Asham manusia merdeka. Asham begitu gembira karena dirinya tak lagi menjadi budak. Dia tersenyum dan tertawa hingga membuat Fatimah bingung. Asham lalu berkata."Aku tertawa karena kagum dan takjub akan berkah kalung itu. Kalung itu telah mengenyangkan orang yang lapar, telah menutup tubuh orang yang telanjang, telah memenuhi hajat seorang yang fakir dan akhirnya telah membebaskan seorang budak," jawab Asham.
b. Rukun ( Q.s Al-ikhlas )
Amal
a. Amal harus sesuai dengan aturan-auturan agama yang telah ditentukan.
b. Aturan – manhaj – aplikasi – lanjutkan istimror.
c. Manhaj rabbaniyun.
d. Aplikasikan sesuai job des, (kita laksanakan sebaik mungkin).
e. Lanjutkan seperti spiral, semakin membesar semakin muntijah.
2. Do’a
a. Do’a Ibrahim A.s (Q.s Al-baqarah 127 128 129)
Arab-Latin: Wa iż yarfa'u ibrāhīmul-qawā'ida minal-baiti wa ismā'īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīm ( Q.s Al-baqarah 127)
Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
Arab-Latin: Rabbanā waj'alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub 'alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm ( Q.s Al-baqarah 128)
Terjemah Arti: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Arab-Latin: Rabbanā wab'aṡ fīhim rasụlam min-hum yatlụ 'alaihim āyātika wa yu'allimuhumul-kitāba wal-ḥikmata wa yuzakkīhim, innaka antal-'azīzul-ḥakīm ( Q.s Al-baqarah 129)
Terjemah Arti: Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
b. Do’a Ashabul Kahfi ( Q.s Al-Kahfi ayat 10 )
Arab-Latin: Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
Terjemah Arti: (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Bye : Rismayani Angelina, S.Pd
Posting Komentar