Seakan tak mau dibujuk kembali pulang
Hening mengiringi senja kala itu
Terduduk sendiri aku di ubin kayu tua
Tak lama...
Sayup sayup bayangan datang mendekat
Tapak langkah terdengar semakin lekat
Tanpa sadar sesosok gagah berdiri dihadapan
Diiringi dengan sebuah senyum hangat
Lengannya tampak kuat bak genggaman elang
Bahunya yang tegak mampu melindungi diri ini
Kakinya kokoh layaknya pasak menacap ke bumi
Namun senyumnya layak langit berwarna oranye
Tersimpul dibibir namun indah tak tersaingi
Saat tawanya pergi, ranah oranye pun abu abu
Gelap...
Tak sampai hati ku melihat nya pergi
Ya Allah biarkan senyum di wajahnya melekat
Dan Izinkan kami bertenu
dan terus bertemu di ranah oranye
Ayah, Papa, Bapak, Abi...
Terimakasih dan Maafkan atas semuanya
Semoga kita kembali bertemu di ranah oranye.
By : Dian Kemala Astuti
Posting Komentar