Resolusi Aja, Aksinya ?

Jika mendengar kata tahun baru yang terlintas di benak setiap kita pasti adalah Resolusi, ya. yang selalu kita tuliskan bahkan kita rekam dalam alam bawah sadar kita bahwa kelak saya akan membuat ini, itu dan sebagainya. baik dari segi religius, pendidikan, masa depan, hal baik dan buruk yang harus di ubah, tabungan masa depan dll yang membuat kita semangat untuk memulai hari-hari baru kita di tahun yang baru. dan di awal tahun menjadi momen dimana kita membuat sebuah target pencapaian kita selama satu tahun.namun ini juga yang sering dilakukan, ketika telah banyak sekali hal baik yang akan kita ubah dalam hidup kita yang itu biasany bertahan paling satu sampai lima bulanan atau bahkan sama sekali tidak teralisasi, dan setelah itu kita akan terlena kembali dengan alasan sibuk, tidak ada waktu, terbentur dengan realita yang ada.

Misal nih, kita sudah membuat resolusi 2020 saya akan menabung, dan di tengah perjalanan kita menabung ada saja realita kehidupan, kita ingin barang ini dan itu atau jalan-jalan deh refreshing sebentar, ngak ada uang pake uang tabungan aja dulu nanti di ganti, dan gitu aja terus sampai akhirnya berhenti untuk menabung. atau kita ingin menjadi penulis, ingin membuat sebuah buku yang bisa di baca oleh semua orang, dan udah tu rajin nulis terus kebentur sibuk kerja, kuliah, sekolah, dll akhirnya nantilah dan terbengkalai juga tu tulisan ngak jadi deh penulis dan ngak jadi deh buat buku. itulah realita yang ada, padahal resolusinya tadi ingin nabung, jadi penulis handal tapi berhenti di tengah jalan. kenapa ????

Ini nih yang membuat sebuah resolusi kita menjadi terealisasi :

1. Spesifik

Saat kita telah membuat sebuah resolusi maka harus lebih kita spesifikkan, misalnya nabung, nabung apa. nabung emas, nabung uang. kalau nabung uang berapa? atau biasanya kita sering terdengar resolusi menjadi orang yang bermanfaat dan lebih baik, ini kurang spesifik maka saat kita membuat sebuah resolusi harus spesifik agar tujuan atau target dari resolusi yang telah kita buat itu akan tercapai. 

2. Dapat Diukur

ketika membuat resolusi ingin bisa tercapai maka harus ada tolak ukurnya, misal tadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar, kita buat lagi dalam hal apa kita ingin bermanfaat sehingga kita tuliskan kembali menjadi “sedekah sebulan 100.000“ itu lebih dapat diukur. dan lebih memudahkan kita untuk mencapai dari resolusi yang telah kita buat.

3. No Action, Talk Only

Inilah dia yang membuat sebuah resolusi kita menjadi berantakan, karena kita yang terlalu berambisi dengan sebuah mimpi tanpa pernah berjuang dan berambisi untuk mendapatkan apa yang telah menjadi target dalam hidup kita.

4. Deadline

Ini masuk kedalam hal kapan kita mau merealisasikan resolusi kita, di buat misalnya target bulan juni tabungan sudah mencapai 10 juta, maka ketika kita membuat deadline nya maka akan ada alarm pengingat kita bahwa ada hal yang harus kita capai. dan kita buat detail lagi targetnya dalam sebulan, seminggu dan sehari harus nabung berapa supaya tabungan bisa mencapai 10 juta. 

Saat resolusi tahunan kita telah di buat, maka agar bisa tercapai kita juga harus punya Action (Aksi) untuk mencapainya, ketika kita telah menuliskan sebuah resolusi, pasti telah terpintas di dalam benak kita, cara agar kita bisa mencapai sebuah resolusi yang telah kita buat. nah setelah terfikirkan maka selanjutnya kita buat tabel Timeline dari resolusi kita nya per bulan atau per tiga bulan apa saja yang telah kita lakukan untuk mencapai dari target yang telah kita buat untuk memudahkan kita melihat dan mengevaluasi apa yang menjadi kendala dari sulitnya dalam merealisasikan resolusi kita,  agar tidak ada lagi yang namanya No Action talk Only.

Yakinlah ketika kita telah meniatkan dan mentekadkan apa yang akan kita capai maka Allah SWT akan memberikan banyak sekali kemudahan untuk kita, karena Allah ingin melihat usaha kita. bukankah berserta kesulitan pasti ada kemudahan, jadi tidak azam kan dalam fikiran kita bahwa tidak ada yang sulit asal mau berusaha. jadi seting dirimu bahwa kamu mampu melakukan itu, dan yakinlah ketika kamu bisa melakukan hal yang menurutmu mustahil maka akan ada kebahagiaan yang kamu rasakan kelak nantinya (semoga).

By. Nur Amalia