BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Sabtu, 20 Juni 2020

Sang Anak Peniru Ulung



Sumber: Pinterest
Anak-anak merupakan peniru ulung, mereka akan menirukan hal-hal yang menarik perhatian dan rasa penasarannya. Maka tak heran bila banyak orang berkata, bila ingin melihat dan mengetahui bagaimana sifat anda maka lihatlah sang anak. Perlu kita ketahui bahwa kegiatan meniru pada anak ini biasanya mulai terjadi pada saat usia anak mendekati 1 tahun.

Dengan bertambahnya usia anak sifat meniru masih terus berlanjut. Apa yang kita katakan, sikap seperti apa yang kita tunjukkan, tanpa disadari akan ditiru oleh si kecil. Anak belajar dari apa yang ia lihat dan ia dengar. Apa yang kita lakukan baik itu gerakan, kata-kata, atau emosi, semua menjadi sarana belajar bagi anak itu sendiri. Hingga usia menginjak 18 bulan, anak biasanya masih meniru gerakan yang kita lakukan.

Barulah ketika mendekati  usia 3 tahun, anak meniru perilaku, sopan-santun dan bahasa. Bila kita adalah orang yang toleran dan selalu berkata sopan pada setiap orang, maka sangat mungkin terjadi si kecil pun akan tumbuh menjadi orang yang seperti itu juga.

Kemudiam pada usia sekolah dasar sejatinya sangat mudah di arahkan dan peniru ulung. Sebagai orang tua memberikan contoh perbuatan yang baik, perkataan yang santun, serta memberikan pendidikan agama. Selain itu anak-anak akan lebih mudah  dan lebih cepat diarahkan kita sebagai orang tua agar lebih baik langsung memberikan contoh nyata yang dekat dengan keseharian anak-anak. Seperti tidak membuang sampah sembarangan, makan dan minum sambil berdiri, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya semua teladan yang baik itu sudah lebih dahulu dilakukan nabi Muhammad SAW, dan sejatinya nabi Muhammad SAW adalah teladan atau idola yang wajib kita kenalkan kepada anak-anak. Seperti yang Allah SWT firman kan dalam QS. Al Ahzab (Golongan-Golongan yang bersekutu) – surah 33 ayat 21 [QS. 33:21].

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. ―QS. 33:21.

Sunnah-sunnah yang Rasulullah lakukan juga dapat diperkenalkan dengan mencontohkan kepada anak-anak, seperti menunaikan sholat sunnah Dhuha, membaca Al-Ma'tsurah, melakukan sholat sunnah Rawatib, melakukan puasa sunnah, dll. 

Dengan membiasakan anak dekat dengan pribadi Rasulullah dan menjadikan Rasulullah sebagai idola dan panutan dalam hidup maka sang anak akan menjadi anak yang memiliki pancaran islam dalam diri mereka. Dan juga dengan melakukan sunnah-sunnah Rasulullah diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi Islam sejati dan dapat menjadi contoh bagi teman-temannya sediri kemudian dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas bahwa dengan meneladani diri Rasulullah maka kita sedang meneladani pribadi Islami sejati.

Oleh: Dian Kemala Astuti, S.Pd

====================================================================================

The Child Imitator

Sumber:Pinterest

Children are great imitators, they will imitate things that attract their attention and curiosity. So do not be surprised if many people say, if you want to see and know how you are then look at the child. We need to know that imitating activities in these children usually begin to occur at the age of children approaching 1 year.

As children get older the nature of the imitation continues. What we say, attitudes like what we show, unwittingly will be imitated by the child. Children learn from what they see and hear. What we do, be it movements, words, or emotions, all become learning tools for the child himself. Until the age of 18 months, children usually still imitate the movements we do.

Only when approaching the age of 3 years, children imitate behavior, manners and language. If we are people who are tolerant and always say polite to everyone, then it is very possible that your child will grow into someone like that too.

Steering at the elementary school age is actually very easy to direct and is a good copycat. As parents give examples of good deeds, polite words, and provide religious education. In addition, children will be easier and faster directed at us as parents so that it is better to directly provide real examples that are close to children's daily lives. Like not littering, eating and drinking while standing, and much more.

Actually, all good examples that have been made by the prophet Muhammad SAW, and in fact the prophet Muhammad SAW is an example or an idol that we must introduce to children. As Allah SWT said in QS. Al Ahzab (Allied Groups) - sura 33 verse 21 [QS. 33:21].

Indeed, the Prophet (s) was a good role model for you (ie) for those who hope for (the mercy) of Allah and (coming) on ​​the Day of Resurrection and who remember God a lot. ―QS. 33:21.

Sunnahs that the Prophet did can also be introduced by giving examples to children, such as performing the Dhuha sunnah prayer, reading Al-Ma'tsurah, performing Rawatib sunnah prayers, performing sunnah fasting, etc.

By familiarizing the child close to the person of the Prophet and making the Prophet as an idol and role model in life then the child will become a child who has an emanation of Islam in themselves. And also by carrying out the Sunnahs of the Messenger of Allah it is hoped that children can grow into true Islamic individuals and can be an example for their friends themselves and then become an example for the wider community that by imitating the Prophet himself we are imitating a true Islamic person.

By: Dian Kemala Astuti, S.Pd

1 komentar :