BREAKING NEWS

Main Slider

5/Food/slider-tag

Category 5

Awesome

Category 4

Popular Posts

Style 4

Category 5

Event more news

Latest Updates

Kamis, 20 Agustus 2020

Persiapan Menyambut bulan Ramadhan




Tidak  terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Maka tulisan ini mencoba memberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Menurut penulis, banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Ramadhan, yaitu:
Pertama, berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Subhanahu Wata’ala, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)

Di antara doa mereka itu adalah: ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”. Dan doa yang populer: ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.

Sebagaimana Aisyah r.a tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

Ketiga, persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.
Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam.

Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.

Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka hal itu tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya. Menurut para ulama besar, dalil yang dijadikan sandaran mengenai keutamaan nisfu sya’ban adalah hadits dhaif (lemah) yang tidak bisa dijadikan hujjah dalam persoalan ibadah, bahkan maudhu’ (palsu). Oleh Sebab itu, Imam Ibnu Al-Jauzi memasukkan hadits-hadits mengenai keutamaan nishfu Sya’ban ke dalam kitabnya Al-Maudhu’at (hadits-hadits palsu).
Al-Mubarakfuri berkata, “Saya tidak mendapatkan hadits marfu’ yang shahih tentang puasa pada pertengahan bulan Sya’ban. Adapun hadits keutamaan nisfu Sya’ban yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah saya telah mengetahui bahwa hadits ini adalah hadits sangat lemah” (Tuhfah Al-Ahwazi: 3/444).

Syaikh Shalih bin Fauzan berkata, “Adapun hadits-hadits yang terdapat dalam masalah ini, semuanya adalah hadits palsu sebagaimana dikemukakan oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (tanggal 14, 15, 16), maka ia boleh melakukan puasa pada bulan Sya’ban seperti bulan-bulan lainnya tanpa mengkhususkan hari itu saja.”
Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Mengkhususkan puasa pada hari nisfu Sya’ban dengan menyangka bahwa hari-hari tersbut memiliki keutamaan dari pada hari lainnya, tidak memiliki dalil yang shahih” (Fiqh As-Sunnah: 1/416).

Kelima, persiapan dana (finansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.
Keenam, persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu. Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)

Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.
Ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan. Disamping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.

Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Selain itu, banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam setelah mereka dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Mari kita bersama-sama  menyambut bulan Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini dengan gembira dan mempersiapkan diri untuk beribadah dengan optimal. Selain itu kita berharap kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar wabah virus covid-19 segera berakhir, dan kita bisa kembali melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Dan Semoga juga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai keutamaannya. 

Aamiin... 


Oleh : Rahmah fithriani, S. Pd


======================================================================================

Preparation Welcoming the month of Ramadan




Batas karakter: 5000TERJEMAHKAN 5000 BERIKUTNYA

Not feel we have entered the month Sya'ban. Soon we will arrive at the month of Ramadan. After all this time apart, Ramadan will now be present in our midst. For a Muslim, of course the arrival of the month of Ramadan will be welcomed with a sense of joy and gratitude, because Ramadan is a month of maghfirah, mercy and reap the rewards as well as the means of being a muttaqin person.
Therefore, it is fitting for us to prepare ourselves to welcome the coming of Ramadan, so that Ramadan this time really has high values ​​and can lead us to be pious.
Of course the self-preparation meant here is not to buy up various kinds of delicious food and drinks in the market to prepare for the meal and revenge when breaking the fast. Nor is it by participating in various television programs that are more damaging and neglecting human beings from remembering Allah Subhanahu Wata'ala than expected benefits, and even if there are benefits. Nor does it go to the beach before Ramadan for recreation, eating and playing.
So, how exactly do we welcome Ramadan? What should we prepare for this? So this paper tries to give an answer to that question. According to the author, many things need to be done in order to prepare for the arrival of Ramadan, namely:
First, pray to Allah Subhanahu Wata'ala, as exemplified by the Salafusshalih scholars. They pray to Allah Subhanahu Wata'ala earnestly to be reunited with the month of Ramadan since the previous six months and for the next six months they pray that his fast will be accepted by Allah Subhanahu Wata'ala, because meeting this month is a great pleasure for people who was awarded taufik by Allah Subhanahu Wata'ala, Mu'alla bin al-Fadhl said, "Formally the Salaf prayed to Allah Ta'ala (for) six months so that Allah would bring them together with the month of Ramadan, then they prayed to Him (during ) six months later so that He will accept (pious deeds) that they do "(Lathaif Al-Ma'aarif: 174)
Among their prayers is: "O Allah, surrender me to Ramadan and hand over Ramadan to me and you accept me willingly". And popular prayers: "O Allah, bless us in the month of Rajab and the Shaytan, and deliver us in the month of Ramadan".
Second, completing the fast last year. We should fast fasting as soon as possible before the next Ramadan comes. But if someone has a busy life or certain obstacles to try him like a mother who is busy breastfeeding her child, then she should settle her fasting debt last year in the Shaytan month.
As Ayesha r.a could not make her fast except in the month of Shaytan. Delaying the fasting fasting deliberately without any shar'i emigration until entering the next Ramadan is a sin, then the obligation is to keep mengqadha, and plus the obligation to pay fidyah according to some scholars.
Third, scientific preparation (understanding the fasting fiqh). Mu'adz bin Jabal r.a said: "You should pay attention to knowledge, because seeking knowledge because God is worship". Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah commented on the above atsar, "People who are knowledgeable know the levels of worship, destroyers of charity, and the things that perfect it and what reduces it".
Therefore, a good deed without being based on knowledge, the damage is more than the goodness. So in this case, only with knowledge can we know the correct way of fasting according to the instructions of the Prophet sallallaahu ‘alayhi Wassallam. Likewise, science is very necessary in carrying out other worship such as ablution, prayer, pilgrimage and so on. So, ahead of Ramadan it is fitting for us to read fiqhus shiyam (fiqh fasting) books and other worship related to Ramadan such as tarawih prayer, i'tikaf and reading al-Quran.

Kempat, soul and spiritual preparation. The preparation referred to here is to prepare themselves physically and mentally to carry out fasting worship and other great services in the month of Ramadan as well as possible, namely with a sincere heart and practice of worship in accordance with the instructions and sunnah of the Prophet sallallaahu ‘alayhi Wassallam.


Rabu, 22 Juli 2020

Tips Agar Anak Tidak Bosan Di Rumah Selama Pandemi Covid-19


Pandemi covid-19 membuat anak-anak tidak bisa bermain di luar rumah atau pergi ke sekolah. Alhasil, banyak anak mengeluh bosan lantaran terus-menerus berada di dalam rumah. Untuk menghentikan penyebaran virus corona, pemerintah menganjurkan semua orang untuk melakukan physical distancing dan tidak pergi ke luar rumah kecuali keperluan mendesak. Anjuran ini bisa membuat anak-anak bosan karena harus belajar dari rumah dan tidak bisa melakukan kegiatan di luar rumah. Bahkan, lama-kelamaan ini bisa menimbulkan  perasaan sedih, bosan, gelisah akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah.

6 tips yang bisa ayah/bunda terapkan agar anak tidak bosan di rumah
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengusir rasa bosan anak saat harus tetap di rumah akibat pandemi covid-19:

1.Berkreasi lewat seni
Menggambar dan mewarnai bersama bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengusir kejenuhan anak. Selain mengajari anak untuk berkreasi dengan warna dan bentuk, menggambar dan mewarnai juga bisa membangun rasa percaya diri anak, melatih imajinasinya, dan membuatnya gembira. Tak hanya menggambar, Bunda juga bisa mengajak anak bermain musik, bernyanyi, dan menari bersama. Aktivitas ini dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak serta koordinasi tangan dan matanya. 

2.Mencoba resep baru dan memasak bersama
Momen ‘stay at home’ ini bisa bunda manfaatkan untuk memasak bersama anak. Bunda bisa memilih resep makanan kesukaan anak dengan bahan yang sederhana dan mudah dibuat. Memasak bersama orang tua tidak hanya menyenangkan bagi anak, tapi juga membuatnya bisa belajar cara memasak makanan yang ia sukai. Namun, pastikan si anak aman selama berada di dapur ya bunda. Dengan memasak bersama bunda, anak juga akan belajar menghargai usaha bunda untuk memasak makanan untuknya. Selanjutnya anak jadi bisa lebih mensyukuri makanan yang ia terima dan tidak membuang-buang makanan.

3. Berkebun
Pekarangan rumah bisa bunda manfaatkan untuk melakukan aktivitas berkebun bersama anak. Jika tidak ada pekarangan di rumah, bunda bisa mengajak anak  menanam tanaman di pot. Kegiatan ini bisa menjadi pengalaman baru yang menyenangkan dan sangat positif bagi anak. Dengan berkebun, anak bisa belajar untuk bertanggung jawab, mencintai lingkungan dan alam, serta mengenal tumbuh-tumbuhan.

4. Menonton film favorit
Mengajak anak menonton film kesukaannya juga bisa menjadi solusi agar anak tidak bosan di rumah. Sembari menemani anak menonton film, bunda dapat mengajarinya hal-hal baik yang bisa dipetik dari film tersebut.

5. Sholat berjamah 
Mengajak anak untuk sholat berjamaah juga untuk mengajarkan anak selalu mengingat Allah SWT sebagai yang maha pencipta. Meskipun saat pandemi masjid banyak yang ditutup tapi ayah dan bunda tetap bisa mengajarkan anak untuk sholat berjamaah dirumah. 

6. Berolahraga sambil berjemur
Selama di rumah, ajaklah anak untuk berolahraga bersama di pagi hari sambil berjemur. Tidak perlu lama-lama, cukup 15–30 menit. Rutin berolahraga sambil berjemur baik untuk menjaga kesehatan tubuh anak serta memperkuat tulang dan daya tahan tubuhnya. Ingat, walaupun hanya di rumah, usahakan agar anak tetap aktif bergerak supaya tubuhnya sehat dan terhindar obesitas.

Itulah beberapa aktivitas yang bisa bunda lakukan bersama anak untuk menghilangkan kebosanan selama berada di rumah. Namun, tetap terapkan tindakan pencegahan covid 19 selama melakukan aktivitas tersebut. Selama di rumah, ayah dan bunda juga bisa mencoba menjelaskan tentang virus corona kepada anak agar ia mengerti alasan mengapa semua orang tidak diperkenankan untuk bepergian selama wabah virus corona. Ini juga bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi kecemasan, jika memang anak mengalaminya. Jika selama di rumah bunda memerlukan konsultasi, vaksinasi untuk anak, atau pemeriksaan langsung dari dokter, sebaiknya jangan langsung ke rumah sakit karena akan meningkatkan risiko tertular virus corona.

Oleh: Rahmah Fithriani, S.Pd 

==================================================================================

Ways For Children To Be Bored At Home During Pandemic Covid-19

Covid-19 pandemics prevent children from playing outside the home or going to school. As a result, many children complain of boredom because they are constantly in the house. To stop the spread of the corona virus, the government encourages everyone to do physical distancing and not go outside the home unless it is urgent. This suggestion can make children bored because they have to learn from home and can not do activities outside the home. In fact, over time this can cause feelings of sadness, boredom, anxiety due to too long isolated in the house.

6 ways that father / mother can apply so that children do not get bored at home
Here are some tips you can do to get rid of boredom when having to stay at home due to the covid-19 pandemic:

1. Be creative through art
Drawing and coloring together can be fun activities to get rid of boredom of children. In addition to teaching children to be creative with colors and shapes, drawing and coloring can also build a child's confidence, train his imagination, and make him happy. Not only drawing, Mother can also invite children to play music, sing and dance together. This activity can improve children's gross motor skills and eye and eye coordination.

2. Try a new recipe and cook together
This 'stay at home' moment can make use of it for cooking with children. You can choose your child's favorite food recipes with ingredients that are simple and easy to make. Cooking with parents is not only fun for the child, but also allows him to learn how to cook the foods he likes. However, make sure the child is safe while in the kitchen, mother. By cooking with the mother, the child will also learn to appreciate the mother's efforts to cook food for her. Furthermore, the child can be more grateful for the food he receives and does not waste food.

3. Gardening
Home yards can be used to do gardening activities with children. If there is no yard in the house, the mother can invite children to plant plants in pots. This activity can be a fun and very positive new experience for children. With gardening, children can learn to be responsible, love the environment and nature, and get to know plants.

4. Watch a favorite movie
Inviting children to watch their favorite movies can also be a solution so that children do not get bored at home. While accompanying the child watching a movie, the mother can teach him the good things that can be learned from the film.

5. Prayers touch
Inviting children to pray in congregation is also to teach children to always remember Allah SWT as the creator. Even though many mosques were closed during the pandemic, their father and mother were still able to teach their children to pray together at home.

6. Exercising while sunbathing
While at home, invite children to exercise together in the morning while sunbathing. No need for long, just 15-30 minutes. Routine exercise while sunbathing both to maintain the health of the child's body and strengthen bones and endurance. Remember, even if only at home, try to keep children active so that their bodies are healthy and avoid obesity.

Those are some activities you can do with your child to get rid of boredom while at home. However, keep implementing covid 19 precautions during these activities. While at home, father and mother can also try to explain the corona virus to children so that they understand the reasons why everyone is not allowed to travel during the corona virus outbreak. This can also be an effective way to deal with anxiety, if indeed the child experiences it. If during the mother's home requires consultation, vaccination for children, or a direct examination from a doctor, you should not go directly to the hospital because it will increase the risk of contracting the corona virus.

By: Rahmah Fithriani, S.Pd

Sabtu, 27 Juni 2020

Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif dan efektif SD IT Robbani Ogan Ilir Laksanakan Rapat Kerja


Dalam upaya menyongsong proses pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 SD IT Robbani adakan rapat kerja  secara instensif.Bertempat di gedung sekolah rapat kerja langsung dipimpin oleh Kepala SD IT Robbani Wuri Relistiani, S.Pd. Rapat kerja sendiri dimulai pada hari senin, 22 Juni 2020 sampai jum’at, 3 Juli 2020. Rapat kerja kali ini melibatkan seluruh guru dan staff SD IT Robbani sebanyak 17 orang dan berlangsung dari pagi hingga sore hari.

Adapun poin-poin yang menjadi pemabahasan dalam rapat yakni seputar standar operasional prosedur (SOP) Tata tertib sekolah dan 8 SOP lainnya sebagai acuan umum dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi guru, siswa, maupun wali siswa. Selain itu rapat juga dijadikan sebagai sarana evaluasi pembelajaran tahun sebelumnya.

Kepala SD IT Robbani Ogan Ilir Wuri Relistiani, S.Pd menuturkan bahwa Tujuan raker adalah mengevaluasi  seluruh proses belajar mengajar dan kegiatan secara menyeluruh, mana yang harus tetap dilaksanakan di tahun ajaran baru dan mana yang harus diperbaiki atau jika perlu digantikan dengan Pembelajaran dan kegiatan yang baru. 

Menjadi tantangan tersendiri terkait situasi pandemi ini bagi dunia pendidikan termasuk juga SD IT Robbani. Oleh sebab itu Kepala SD IT Robbani juga mengajak semua guru untuk membuat perencanaan kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif dan efektif untuk satu tahun kedepan agar apa yang kita harapkan dari perkembangan peserta didik dapat tercapai maksimal.

Berbagai simulasi dan perencanaan pembelajaran saat situasi pandemi menjadi bahasan tersendiri pada saat rapat tahun ini dengan harapan proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.


Oleh: Ahai Septa Maja, S.Pd

=================================================================================

To improve learning activities that are more innovative, creative and effective, 
SD IT Robbani Ogan Ilir Holds a Work Meeting

In an effort to welcome the learning process of the 2020/2021 academic year, SD IT Robbani held an intensive work meeting. In the school building, the work meeting was directly chaired by the Head of SD IT Robbani Wuri Relistiani, S.Pd. The work meeting itself starts on Monday, June 22, 2020 until Friday, July 3, 2020. The work meeting this time involved all teachers and staff of SD IT Robbani as many as 17 people and lasted from morning to evening.

The points that became scandal in the meeting were about the standard operational procedures (SOP) of the school rules and 8 other SOPs as a general reference in carrying out learning activities for teachers, students, and student guardians. In addition, the meeting was also used as a means of evaluating the previous year's learning.

Principal of IT IT Robbani Ogan Ilir Wuri Relistiani, S.Pd said that the aim of the working meeting was to evaluate the whole teaching and learning process and activities as a whole, which should continue to be carried out in the new school year and which should be improved or if necessary replaced with Learning and activities new.

Becoming a separate challenge related to the pandemic situation for the world of education, including SD IT Robbani. Therefore Principal of IT IT Robbani also invites all teachers to plan learning activities that are more innovative, creative and effective for the next year so that what we expect from the development of learners can be achieved maximally.

Various simulations and learning plans during a pandemic situation became a separate topic at this year's meeting in the hope that the learning process could take place optimally.

By: Ahai Septa Maja, S.Pd

Tantangan Belajar Saat Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 yang belum juga berakhir di Indonesia tentunya banyak sekali memberikan dampak pada semua sektor, termasuk sektor pendidikan. Pendidikan yang selama ini berjalan dengan lancar di sekolah bersama guru tiba-tiba harus dipindahkan kerumah mengingat kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk terjadinya proses belajar mengajar secara langsung di sekolah seperti biasa. 

Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Pembelajaran online (daring) dapat dilaksanakan menggunakan berbagai media dan aplikasi seperti zoom, webex, whatssapp grup, atau media lainnya. Dengan demikian pendidik dapat memastikan bahwa proses belajar tetap terjadi meskipun dengan jarak jauh meskipun terdapat kekurangan disana sini. 

Nadiem Makarim mengungkapkan persiapan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau remote learning biasanya akan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Namun, sambung Nadiem, pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi dalam melakukan PJJ atau pembelajaran online. Oleh karena itu adanya covid 19 menuntut para guru, siswa maupun orang tua untuk mulai beradaptasi dengan teknologi. Jika sebelumnya guru hanya memikirkan bagaimana metode pembelajaran di dalam kelas, maka sekarang mau tidak mau guru harus memikirkan cara agar pembelajaran tetap tersampaikan meskipun dalam jarak jauh. 
Pembelajaran berbasis daring tentunya berbeda dengan pembelajaran secara langsung, kesiapan guru dan orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Saat ini mungkin guru bisa mengajar secara jarak jauh dengan peserta didik, namun peran guru di sekolah bisa digantikan orang tua dengan cara mendampingi anak saat proses belajar. Hal ini juga tentunya akan menemui banyak hambatan dan tantangan, seperti tidak lengkapnya infrastruktur pendukung. Ada beberapa orang tua yang tidak mempunyai laptop, atau daerah yang sulit sinyal, atau bahkan kecakapan terhadap penggunaan teknologi yang masih kurang. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dikorbankan seperti tidak sampainya target pembelajaran secara utuh, kualitas pembelajaran yang tentunya akan berkurang. 

Terlepas dari itu semua usaha harus tetap dilakukan, pembelajaran harus tetap dilaksanakan dan disampaikan. Semoga pandemi segera berakhir, dan belajar bisa dilaksanakan kembali di sekolah seperti biasa. 

Oleh: Tia Wulandari, S.Pd


=====================================================================================

The Challenges of Learning During the Covid-19 Pandemic

The covid-19 pandemic that has not yet ended in Indonesia certainly has a lot of impacts on all sectors, including the education sector. Education that has been proceeding smoothly at school with teachers must suddenly be moved home, bearing in mind the pandemic conditions that do not allow for the teaching and learning process to occur directly at school as usual.

Educators must ensure that teaching and learning activities continue, even if students are at home. The solution, educators are required to design learning media as innovation by utilizing online media. This is in accordance with the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia concerning Circular Letter 4 of 2020 concerning the Implementation of Education Policy in the Emergency Period of the Corona Virus Disease Spread (Covid-19).

Online learning can be carried out using various media and applications such as zoom, webex, whatssapp group, or other media. Thus educators can ensure that the learning process still occurs even with distance even though there are deficiencies here and there.

Nadiem Makarim revealed that preparation in doing distance learning (PJJ) or remote learning will usually take about 5 years. However, continued Nadiem, the COVID-19 pandemic required people to adapt to doing PJJ or online learning. Therefore the existence of covid 19 requires teachers, students and parents to start adapting to technology. If previously the teacher only thought of how the learning methods in the classroom, now inevitably the teacher must think of ways so that learning remains conveyed even in distance.
Online-based learning is certainly different from direct learning, the readiness of teachers and parents is very influential on the success of the learning process. At this time the teacher may be able to teach remotely with students, but the role of the teacher in school can be replaced by parents by accompanying the child during the learning process. This course will also encounter many obstacles and challenges, such as incomplete supporting infrastructure. There are some parents who do not have laptops, or areas that are difficult to signal, or even the lack of skills in using technology. Therefore there are some things that must be sacrificed such as not reaching the full learning target, the quality of learning which will certainly be reduced.

Apart from that all efforts must continue to be made, learning must still be carried out and delivered. Hopefully the pandemic ends soon, and learning can be carried out again at school as usual.

By: Tia Wulandari, S.Pd

Rabu, 24 Juni 2020

Pembagian Raport Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020 SD IT Robbani Ogan Ilir

Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar berbasis daring selama kurang lebih 3 bulan akhirnya peserta didik SD IT Robbani menerima laporan hasil belajar berupa raport semester genap tahun ajaran 2019/2020. Raport ini merupakan hasil belajar peserta didik pada semester 2 yang dilaksanakan dari bulan Januari-Juni 2020. Hasil ini juga yang menjadi salah satu tolak ukur peserta didik untuk naik kelas atau tidak. Nilai semesteran diambil dari kegiatan selama proses belajar daring, maupun nilai keseharian peserta didik pada saat belajar disekolah.

Pembagian raport semester dibagikan kepada orang tua secara langsung disekolah pada tanggal 22-24 Juni 2020 di SD IT Robbani. Pembagian raport dilaksanakan selama tiga hari mengingat masih berlangsungnya pandemi covid 19 yang masih belum berakhir. Pelaksanaan kegiatan ini pun dirancang sedemikian rupa dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. 

Pembagian raport dilaksanakan selama 3 hari dari hari senin-rabu dengan system pembagian jadwal 2 kelas 1 hari. Pelaksanaannya dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Wali murid dijadwalkan hadir berdasarkan waktu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, dengan jumlah 5 orang/jam dan maksimal 20 orang/hari dalam 1 kelas. Hal ini dilakukan untuk menghindari keramaian dilingkungan sekolah untuk tetap menjaga keamanan dan Kesehatan wali murid juga para guru. Sebelum masuk kedalam lingkungan sekolah, sebelumnya wali murid yang akan mengambil raport harus mencuci tangan dengan sabun yang telah disiapkan didepan pagar sekolah. Setelah itu petugas sekolah akan mengecek suhu tubuh dan mencatatnya dibuku yang telah disiapkan. Wali murid yang memiliki suhu normal akan izinkan masuk kedalam kelas, dan wali murid yang memiliki suhu diatas suhu normal maka tidak diperbolehkan masuk ke dalam kelas dan hanya dapat menerima raport dari luar pagar sekolah. Selain itu sekolah juga telah menyiapkan masker untuk wali murid yang tidak menggunakan masker saat datang ke sekolah. 

Penerimaan raport diadakan di dalam kelas yang telah ditentukan dengan tetap menjaga jarak antara satu sama lain, hanya 1-3 orang yang boleh masuk kedalam kelas secara bergantian untuk pengambilan raport dengan guru kelas masing-masing. Setelah menerima raport wali murid Kembali kerumah masing-masing.
Semoga pandemi segera berakhir dan sekolah bisa kembali dibuka seperti biasa dan belajar mengajar dilakukan secara normal disekolah, aamiin.


Oleh: Tia Wulandari, S.Pd


==============================================================================

Distribution of Even Semester Report Card Academic Year 2019/2020 SD IT Robbani Ogan Ilir

After the ongoing online-based teaching and learning process for about 3 months finally Robbani Elementary School students received a report on learning outcomes in the form of report cards even semester semester 2019/2020. This report card is the result of student learning in semester 2 carried out from January-June 2020. This result is also one of the benchmarks of students to grade or not. The semester values ​​are taken from activities during the online learning process, as well as the daily values ​​of students when studying at school.

Distribution of semester report cards distributed to parents directly at the school on 22-24 June 2020 at Robbani IT Elementary School. The distribution of report cards was carried out for three days given the ongoing covid pandemic 19 that was still not over. The implementation of this activity was designed in such a way and kept in mind the existing health protocols.

Distribution of report cards is carried out for 3 days from Monday to Wednesday with the distribution system schedule 2 classes 1 day. The implementation starts from 08.00 WIB until 12.00 WIB. Student guardians are scheduled to attend based on the time determined by the school, with a total of 5 people / hour and a maximum of 20 people / day in 1 class. This is done to avoid the crowds in the school environment to maintain the safety and health of students' guardians as well as teachers. Before entering the school environment, before the guardians of students who will take report cards must wash their hands with soap that has been prepared in front of the school fence. After that the school officer will check the body temperature and record it in the book that has been prepared. Guardians of students who have normal temperatures will be allowed into the classroom, and guardians of students who have temperatures above normal temperatures are not allowed into the classroom and can only receive report cards from outside the school fence. In addition, the school has also prepared masks for guardians of students who do not use masks when coming to school.

Report cards are held in the class that has been determined while maintaining a distance between each other, only 1-3 people may enter the class in turn to take report cards with their respective class teachers. After receiving the student report card guardians return to their respective homes.
Hopefully the pandemic will end soon and the school can be re-opened as usual and teaching and learning carried out normally at school, amen.

By: Tia Wulandari, S.Pd

Senin, 22 Juni 2020

Upgrading SDM Baru SIT Robbani

Pertengahan tahun 2020 SIT Robbani kembali melaksanakan serangkaian agenda upgrading bagi SDM yang baru bergabung. Acara ini berlangsung selama lima hari, dimulai pada hari selasa, 16 Juni dan berakhir pada hari sabtu, 20 Juni 2020. Upgrading ini merupakan salah satu upaya SIT Robbani untuk meningkatkan kualitas serta kompetensi SDMnya terutama yang baru bergabung. Hingga diharapkan mereka kelak mampu beradaptasi dengan baik serta kompoten dalam menjalankan kewajibannya dengan optimal.

Upgrading kali ini diikuti oleh 15 peserta terdiri dari guru SD IT Robbani, TK IT Robbani, TK IT Darun Nadwah, dan pegawai yayasan Robbani. Acara dimulai pukul 08.00 sampai 15.00 setiap harinya dengan muatan 3 materi dan berlangsung selama 5 hari berturut-turut. Adapun materi pada hari pertama disampaikan oleh Coach Kemas Moh. Ade Isnaeni dengan materi Ke-Robbani-an, yakni membahas banyak hal mengenai SIT Robbani terutama visi besar dan cita-cita SIT Robbani itu sendiri. Selanjutnya ada sambutan dari ketua Yasayan Generasi Robbani Sumatera Selatan, Umi Sughesti Wulandari yang menyatakan sambutan hangatnya sekaligus ucapan selamat datang, selamat bergabung, dan selamat berjuang bersama SIT Robbani kepada para peserta. Hari pertamapun diakhiri dengan materi Ke-JSIT-an, yakni membahas seputar corak dan ciri khas SIT oleh coach Septa Ryan selaku korda JSIT Ogan (OKI, OI, dan Prabumulih).

Selanjutnya hari kedua dan seterusnya peserta diajak membahas hal-hal menarik untuk menambah cakrawala yakni Aturan Umum Kepegawaian, Pola Interaksi Pegawai, Team Working & Komunikasi Efektif, Pentingnya Pendidikan Dalam Islam, Motivasi Menjadi Pegawai Sukses, Desain Pembelajaran, Dan Marketing Lemabaga. Adapun kesemua pemateri diagenda upgrading merupakan para coach, ustadz, dan trainer motivasi yang bernaung dibawah lembaga Robbani Learning Center. Yakni, Anton Sujarwo, Hardi Aji Badarwi, Wuri Relistiani, Ani Oktar Yansi, dan Ustadz Sunoto Anam.

Pada hari terakhir masing-masing peserta dipisah sesuai bidangnya masing-masing untuk membahas beberapa komponen yang berkaitan dengan kelangsungan pekerjaan mereka. Bagi guru baik TK maupun SD diajak untuk membahas proses penyusunan RPPH, begitupun SDM yayasan juga membahas sedikit banyak teknis pekerjaannya kelak.

Agenda upgrading berjalan lancar sesuai dengan yang dicanangkan dari awal sampai akhir. Dalam upaya untuk menambah kepahaman peserta juga ditugaskan membuat setiap resume materinya dan dikumpul perhari berkutnya. 


Oleh: Ahai Septa Maja, S.Pd

================================================================================

Upgrading SIT Robbani's New HR


In the middle of 2020 SIT Robbani again carried out a series of upgrading agendas for newly joined HR. This event lasted for five days, starting on Tuesday, June 16 and ending on Saturday, June 20, 2020. This upgrading is one of SIT Robbani's efforts to improve the quality and competence of its human resources, especially those who have just joined. Until it is expected that they will be able to adapt well and be competent in carrying out their obligations optimally.

This upgrading was attended by 15 participants consisting of Robbani IT Elementary School teachers, Robbani IT Kindergarten, Darun Nadwah IT Kindergarten, and Robbani Foundation employees. The program starts at 8:00 to 15:00 every day with a load of 3 materials and lasts for 5 consecutive days. The material on the first day was delivered by Kemas Coach Moh. Ade Isnaeni with Robbani's material, which discussed many things about SIT Robbani especially the big vision and ideals of SIT Robbani itself. Furthermore, there was a speech from Yasayan Generasi Robbani South Sumatra's chairman, Umi Sughesti Wulandari who expressed his warm welcome and greetings, congratulations on joining and surviving with SIT Robbani to the participants. The first day ended with JSIT's material, which discussed about the style and characteristics of SIT by coach Septa Ryan as the JSIT chord of Ogan (OKI, OI, and Prabumulih).

Then the second day onwards participants were invited to discuss interesting things to add to the horizon namely the General Rules of Staffing, Employee Interaction Patterns, Effective Team Working & Communication, The Importance of Education in Islam, Motivation to Become a Successful Employee, Learning Design, and Marketing Lemabaga. The presenters of the upgrading agenda are coaches, religious teachers, and motivational trainers who are under the auspices of the Robbani Learning Center. Namely, Anton Sujarwo, Hardi Aji Badarwi, Wuri Relistiani, Ani Oktar Yansi, and Ustadz Sunoto Anam.

On the last day each participant was separated according to their respective fields to discuss several components related to the continuity of their work. For teachers both kindergarten and elementary school are invited to discuss the process of preparing the RPPH, as well as the foundation human resources also discuss a little more technical work later.

The upgrading agenda runs smoothly as planned from the beginning to the end. In an effort to increase understanding, participants were also tasked with making each resume and collected material every day.


By: Ahai Septa Maja, S.Pd

Sabtu, 20 Juni 2020

Sang Anak Peniru Ulung



Sumber: Pinterest
Anak-anak merupakan peniru ulung, mereka akan menirukan hal-hal yang menarik perhatian dan rasa penasarannya. Maka tak heran bila banyak orang berkata, bila ingin melihat dan mengetahui bagaimana sifat anda maka lihatlah sang anak. Perlu kita ketahui bahwa kegiatan meniru pada anak ini biasanya mulai terjadi pada saat usia anak mendekati 1 tahun.

Dengan bertambahnya usia anak sifat meniru masih terus berlanjut. Apa yang kita katakan, sikap seperti apa yang kita tunjukkan, tanpa disadari akan ditiru oleh si kecil. Anak belajar dari apa yang ia lihat dan ia dengar. Apa yang kita lakukan baik itu gerakan, kata-kata, atau emosi, semua menjadi sarana belajar bagi anak itu sendiri. Hingga usia menginjak 18 bulan, anak biasanya masih meniru gerakan yang kita lakukan.

Barulah ketika mendekati  usia 3 tahun, anak meniru perilaku, sopan-santun dan bahasa. Bila kita adalah orang yang toleran dan selalu berkata sopan pada setiap orang, maka sangat mungkin terjadi si kecil pun akan tumbuh menjadi orang yang seperti itu juga.

Kemudiam pada usia sekolah dasar sejatinya sangat mudah di arahkan dan peniru ulung. Sebagai orang tua memberikan contoh perbuatan yang baik, perkataan yang santun, serta memberikan pendidikan agama. Selain itu anak-anak akan lebih mudah  dan lebih cepat diarahkan kita sebagai orang tua agar lebih baik langsung memberikan contoh nyata yang dekat dengan keseharian anak-anak. Seperti tidak membuang sampah sembarangan, makan dan minum sambil berdiri, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya semua teladan yang baik itu sudah lebih dahulu dilakukan nabi Muhammad SAW, dan sejatinya nabi Muhammad SAW adalah teladan atau idola yang wajib kita kenalkan kepada anak-anak. Seperti yang Allah SWT firman kan dalam QS. Al Ahzab (Golongan-Golongan yang bersekutu) – surah 33 ayat 21 [QS. 33:21].

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. ―QS. 33:21.

Sunnah-sunnah yang Rasulullah lakukan juga dapat diperkenalkan dengan mencontohkan kepada anak-anak, seperti menunaikan sholat sunnah Dhuha, membaca Al-Ma'tsurah, melakukan sholat sunnah Rawatib, melakukan puasa sunnah, dll. 

Dengan membiasakan anak dekat dengan pribadi Rasulullah dan menjadikan Rasulullah sebagai idola dan panutan dalam hidup maka sang anak akan menjadi anak yang memiliki pancaran islam dalam diri mereka. Dan juga dengan melakukan sunnah-sunnah Rasulullah diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi Islam sejati dan dapat menjadi contoh bagi teman-temannya sediri kemudian dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas bahwa dengan meneladani diri Rasulullah maka kita sedang meneladani pribadi Islami sejati.

Oleh: Dian Kemala Astuti, S.Pd

====================================================================================

The Child Imitator

Sumber:Pinterest

Children are great imitators, they will imitate things that attract their attention and curiosity. So do not be surprised if many people say, if you want to see and know how you are then look at the child. We need to know that imitating activities in these children usually begin to occur at the age of children approaching 1 year.

As children get older the nature of the imitation continues. What we say, attitudes like what we show, unwittingly will be imitated by the child. Children learn from what they see and hear. What we do, be it movements, words, or emotions, all become learning tools for the child himself. Until the age of 18 months, children usually still imitate the movements we do.

Only when approaching the age of 3 years, children imitate behavior, manners and language. If we are people who are tolerant and always say polite to everyone, then it is very possible that your child will grow into someone like that too.

Steering at the elementary school age is actually very easy to direct and is a good copycat. As parents give examples of good deeds, polite words, and provide religious education. In addition, children will be easier and faster directed at us as parents so that it is better to directly provide real examples that are close to children's daily lives. Like not littering, eating and drinking while standing, and much more.

Actually, all good examples that have been made by the prophet Muhammad SAW, and in fact the prophet Muhammad SAW is an example or an idol that we must introduce to children. As Allah SWT said in QS. Al Ahzab (Allied Groups) - sura 33 verse 21 [QS. 33:21].

Indeed, the Prophet (s) was a good role model for you (ie) for those who hope for (the mercy) of Allah and (coming) on ​​the Day of Resurrection and who remember God a lot. ―QS. 33:21.

Sunnahs that the Prophet did can also be introduced by giving examples to children, such as performing the Dhuha sunnah prayer, reading Al-Ma'tsurah, performing Rawatib sunnah prayers, performing sunnah fasting, etc.

By familiarizing the child close to the person of the Prophet and making the Prophet as an idol and role model in life then the child will become a child who has an emanation of Islam in themselves. And also by carrying out the Sunnahs of the Messenger of Allah it is hoped that children can grow into true Islamic individuals and can be an example for their friends themselves and then become an example for the wider community that by imitating the Prophet himself we are imitating a true Islamic person.

By: Dian Kemala Astuti, S.Pd